Harga Tempe Tahu Alami Penyesuaian, Pemerintah Pastikan Stok Kedelai Aman

Friday 4 Jun 2021, 1 : 21 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menegaskan, Pemerintah memastikan ketersediaan bahan baku tempe dan tahu di dalam negeri.

Pemerintah telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan stok kedelai meski dengan harga yang disesuaikan akibat produsen kedelai internasional seperti Amerika Serikat belum memasuki panen raya.

“Penyesuaian harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe dikarenakan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai dunia sampai dengan saat ini,” kata Oke.

Berdasarkan Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia masih relatif tinggi.

Pada awal Juni 2021 harga kedelai berada di kisaran USD 15,42/bushels atau sekitar USD 566/ton. Dengan kondisi tersebut maka landed price berada di kisaran Rp9.376/kg sementara di tingkat importir berada di kisaran Rp10.206/kg.

Bahkan, menurut para pengrajin tahu dan tempe di beberapa wilayah, harga kedelai telah mencapai Rp11.000/kg.

Oke memperkirakan, dengan kondisi harga kedelai saat ini maka harga tempe akan mengalami penyesuaian menembus harga Rp17.000/kg dari sebelumnya Rp16.000/kg.

Sedangkan harga tahu juga menembus harga Rp700/potong dari sebelumnya Rp650/potong.

“Kemendag konsisten memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga. Tujuannya, untuk memastikan harga kedelai di pasar serta di tingkat pengrajin tahu dan tempe berada di tingkat yang wajar,” ungkap Oke.

Oke mengimbau kepada para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada pengrajin tahu dan tempe.

Termasuk kepada anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi maupun Kopti Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dengan harga
kedelai terjangkau.

“Penyesuaian harga tahu dan tempe ini diharapkan tetap memberikan gairah bagi pengrajin untuk terus berproduksi di tengah tingginya harga kedelai dunia. Sehingga tahu dan tempe selalu tersedia di masyarakat sebagai pilihan sumber protein dengan harga terjangkau,” pungkas Oke.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenangan PM Abe Positif Bagi Rupiah

JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (23/7) diperkirakan menguat tipis
Capaian ini meningkat signifikan dibanding tahun 2020 yang senilai Rp5,03 triliun

ISEF 2021 Catat Transaksi RP25,8 Triliun

JAKARTA-Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 mencatat transaksi