Huawei Pacu Laju Transformasi Digital di Seluruh Asia Pasifik

Thursday 28 Apr 2022, 9 : 13 pm
by
Huawei menggelar acara KTT tahunan ke-19 Global Analist Summit (HAS 2022) di Shenzhen. Diselenggarakan secara hybrid, KTT dihadiri berbagai analis industri, analis keuangan, para pemimpin terkemuka dan berpengaruh, serta perwakilan media dari seluruh dunia untuk mempelajari lebih lanjut tren industri masa depan dan strategi pengembangan besutan Huawei.

TIONGKOK-Pandemi COVID-19 yang telah mengubah dunia akan diingat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah.

Salah satu perubahan tersebut adalah digitalisasi yang menyeluruh.

Di Asia Pasifik dan khususnya Indonesia, Huawei memainkan peranan kritikal, termasuk melalui kontribusi solusi cloud berbasis teknologi AI bagi sejumlah rumah sakit.

Ke depan, perusahaan akan terus menyerukan dan meningkatkan digitalisasi serta pembangunan hijau di Kawasan.

Demikian disampaikan oleh pimpinan Huawei Ken Hu, Huawei Rotating Chairman, di sela-sela Huawei Global Analyst Summit 2022 yang telah digelar untuk ke-19 kalinya ini.

Ken Hu, menegaskan pentingnya kawasan Asia Pasifik bagi Huawei.

Pembangunan yang belum merata menjadi salah satu tantangan yang perlu mendapatkan

solusinya.
“Asia Pasifik merupakan salah satu pasar penting bagi Huawei di luar Tiongkok. Pasar yang sungguh besar dengan jumlah populasi yang besar pula. Namun, pembangunan ekonomi dapat dikatakan belum merata di seluruh kawasan. Secara pribadi saya memahami Kawasan Asia Pasifik dengan baik sehingga saya ingin berbagi beberapa pandangan mengenai digitalisasi dan apa yang bisa diperbuat Huawei bagi kawasan ini,” ujar Ken Hu.
Menurutnya, Asia Pasifik memiliki ekonomi yang beragam.

Kawasan ini meliputi negara yang maju sekaligus negara yang tengah berkembang.
Meskipun sama-sama terletak di Asia Pasifik, baik negara maju maupun negara berkembang memiliki kebutuhan dan menghadapi tantangan yang berbeda dalam proses transformasi digital.

Ken Hu juga memuji strategi-strategi nasional yang telah diimplementasikan guna menuntun upaya digitalisasi di masing-masing negara.

“Kami percaya ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendorong transformasi digital di Asia Pasifik. Penting sekali untuk membangun infrastruktur digital yang kuat, atau untuk meningkatkan infrastruktur yang sudah dimiliki. Selain negara-negara maju, banyak negara di kawasan ini yang berkembang sangat pesat, seperti Indonesia dan Thailand,” jelasnya.

Negara-negara tersebut katanya menikmati manfaat langsung dari pembangunan infrastruktur digital secara masif, termasuk 5G, broadband, serta pusat data.

Huawei dapat memainkan peranan besar di ranah ini.

“Kami akan membantu pembangunan infrastruktur yang semakin andal dan berperforma tinggi, termasuk jaringan broadband nirkabel maupun fixed, serta pusat data. Kami juga akan mengucurkan investasi yang ditujukan kepada pemerintah, carrier, serta berbagai bisnis di Asia Pasifik agar dapat memaksimalkan penggunaan infrastruktur digital yang ada,” terangnya.

Ia menambahkan, kawasan Asia Pasifik dapat mengacu kepada strategi pembangunan rendah karbon demi mendorong digitalisasi.

“Tahun ini, kami aktif menyuarakan solusi green site kami sebagai sarana untuk membantu pihak carrier dalam rangka membangun situs-situs konstruksi yang mengedepankan keberlanjutan, sekaligus memotong emisi karbon,” Ken Hu menekankan.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi perlunya kawasan untuk memanfaatkan bonus demografi melalui sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan, dengan tujuan menyiapkan talenta digital yang siap menyongsong masa depan.

“Talenta digital yang mumpuni dan menguasai TIK akan semakin penting seiring terdigitalisasinya kawasan Asia Pasifik. Rerata populasinya lebih muda dibandingkan Amerika Serikat atau Eropa, sehingga ini menjadi salah satu keunggulan yang unik. Akan dibutuhkan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, industri, dan seluruh masyarakat untuk mempercepat pengembangan talenta digital,” ulasnya.

Telah hadir bertahun-tahun di kawasan, Huawei akan fokus melakukan satu hal: terus melanjutkan apa yang dilakukannya dengan baik selama ini.

“Huawei berencana untuk menambah jangkauannya kepada 500 ribu profesional di bidang TIK melalui pelatihan yang dihadirkan Huawei ASEAN Academy maupun program Seeds for the Future. Lewat Spark Program, kami juga ingin semakin memberdayakan para startup berbasis TIK di negara-negara Asia Pasifik. Kami berencana untuk menginvestasikan USD100 juta di program tersebut agar dapat bersumbangsih terhadap ekosistem startup yang makin dinamis dan sehat,” tuturnya.

“Selama bertahun-tahun, Huawei telah berakar dan bertumbuh di kawasan Asia Pasifik. Kami telah membangun hubungan yang erat dengan pemerintah maupun carrier di mayoritas negara-negara Asia Pasifik. Ke depannya, kami akan terus menepati komitmen kami terhadap kawasan ini dan menyediakan segala dukungan yang dibutuhkan untuk merealisasikan transformasi digitalnya secara menyeluruh,” pungkas Ken Hu.

Di Indonesia, Huawei akan terus menciptakan nilai dan berkontribusi lebih banyak bagi ekosistem, terutama di ranah pengembangan talenta digital dengan terus memacu operasi yang telah berlangsung lebih dari 22 tahun di Indonesia.

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan, sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki potesi besar untuk terus melakukan transformasi digital.

“Huawei ingin berkontribusi lebih bagi Indonesia karena kami telah berakar di Indonesia sejalan dengan komitmen I Do yang Huawei miliki untuk menciptakan nilai dalam rangka membangun Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, hijau dan indah,” pungkasnya.

1 Comment

  1. Aw, this was a really nice post. In concept I want to put in writing like this moreover – taking time and precise effort to make an excellent article… however what can I say… I procrastinate alot and not at all appear to get one thing done.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

Suntikan Modal BUMN Rp106 Triliun Langgar UU

Oleh: Anthony Budiawan Indonesia sedang sakit. Bukan karena virus corona.

Sinergi Pertamina dan Pemangku Kepentingan Perkuat Peran UMKM

JAKARTA-PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi