IHK Februari 2022 Mencatat Deflasi

Wednesday 2 Mar 2022, 9 : 51 am
by
Ilustrasi Bank Indonesia

JAKARTA-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2022 mengalami deflasi 0,02% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi 0,56% (mtm).

Perkembangan ini bersumber dari deflasi pada kelompok volatile food serta penurunan inflasi inti dan kelompok administered prices.

Secara tahunan, inflasi IHK Februari 2022 tercatat 2,06% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,18% (yoy).

“Ke depan, Bank Indonesia (BI) tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai dengan kisaran targetnya, yaitu 3,0±1% pada 2022,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (1/3).

Menurutnya, inflasi inti pada Februari 2022 tercatat 0,31% (mtm), menurun dari inflasi pada Januari 2022 sebesar 0,42% (mtm).

Penurunan inflasi inti tersebut sejalan dengan melandainya mobilitas masyarakat.

Berdasarkan komoditasnya jelasnya, penurunan inflasi inti terutama disumbang oleh komoditas sewa rumah dan  mobil.

Secara tahunan, inflasi inti Februari 2022 tercatat sebesar 2,03% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,84% (yoy).

Inflasi inti tetap rendah di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Kelompok volatile food pada Februari 2022 mencatat deflasi sebesar 1,50% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi sebesar 1,30% (mtm).

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas minyak goreng, telur ayam ras, dan daging ayam ras, seiring dengan implementasi kebijakan pemerintah terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dan peningkatan produksi.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 1,81% (yoy), menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 3,35% (yoy).

Kelompok administered prices pada Februari 2022 mencatat inflasi 0,18% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,38% (mtm).

Dia melanjutkan perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi angkutan udara seiring penurunan mobilitas udara.

Perlambatan inflasi kelompok administered prices lebih lanjut tertahan oleh inflasi bahan bakar rumah tangga dan aneka rokok akibat dampak lanjutan penyesuaian harga LPG nonsubsidi dan kenaikan cukai tembakau.

“Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 2,34% (yoy), melambat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,37% (yoy),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

DJP Minta Tambahan Pegawai 5000 per Tahun

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu  meminta penambahan 5 ribu pegawai

Pembangunan Infrastruktur ESDM Wujud Keadilan Sosial Bagi Masyarakat

LABUAN BAJO-Lebih dari separuh anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya