JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami technical rebound, setelah kemarin ditutup melemah 0,67 persen ke level 6.936.
Pelemahan IHSG di perdagangan kemarin dipengaruhi oleh penurunan harga pada 350 saham, sedangkan hanya 184 saham yang tercatat menguat dan 217 saham tidak mengalami perubahan harga.
Nilai transaksi di perdagangan kemarin Rp10,99 triliun atau jauh lebih rendah dibanding Jumat (18/9) yang mencapai Rp21,27 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, pelemahan IHSG di perdagangan kemarin terbilang wajar, karena posisi indeks masih mampu bermain di kisaran 6.900-7.000. IHSG yang kembali ke tren sideways masih tetap memiliki peluang untuk menguat.
“Lalu apa yang menekan IHSG kemarin? Salah satu dugaan kami adalah rebalancing indeks FTSE. Sudah menjadi hal umum, jika ada rebalancing, maka akan terjadi perubahan harga dalam jangka pendek,” kata analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Selasa (19/9).
Selain rebalancing, lanjut William, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh faktor teknikal, yakni belum berhasilnya menembus level 7.000 yang memicu terjadinya tekanan jual.
“Tekanan jual ini bisa karena profit taking atau hanya melepas saham karena kesalahan harga beli yang mendekati resistance,” ucapnya.
Secara teknikal, jelas dia, sejauh ini belum ada perubahan indikasi, sehingga pergerakan IHSG tetap mendatar dan terdapat peluang Buy on Weakness sebelum terjadi breakout 7.000.
“Hari ini kami memproyeksikan IHSG bergerak mixed dalam kecenderungan menguat, dengan range pergerakan di level 6.900-7.000” kata William.
Untuk perdagangan hari ini, WH Project merekomendasikan kepada para pelaku pasar agar mengakumulasi pembelian pada saham BNGA, CMNT, DOID dan ARTO.
