Impor Truk Bekas Harus Dicegah

Wednesday 29 Oct 2014, 9 : 04 pm
by
Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf

SURABAYA-Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf meminta Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang baru agar melakukan evaluasi dan tindakan untuk mencegah masuknya atau import truk bekas.

Pasalnya, masuknya truk impor bekas menyalahi peraturan yang ada.

“Sedangkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) siap memproduksi mobil komersial termasuk jenis truk tanpa harus import, untuk mengganti kendaraan yang tak laik jalan” jelasnyasaat membuka Pameran Otomotif Surabaya (POS) Tahun 2014, di Diamond Room Grandcity Surabaya, Selasa (29/10).

Lebih jauh, Gus Ipul menekankan pentingnya meremajakan kendaraan komersial atau niaga yang beroperasi di jalanan yang sudah tidak laik jalan.

“Hal tersebut sangat mengganggu, jalanan menjadi sering macet berjam-jam karena kendaraan mogok di jalan, bahkan sering menelan korban yang sedikit karena rem blong. Penyebab utamanya kendaraan tua tak laik jalan dan tidak pernah melakukan uji kir,” ungkapnya.

Untuk mengatasinya, dia sangat mengharapkan adanya kerjasama antar pengusaha industri kendaraaan untuk pengadaan dan peremajaan kendaraan komersial utamanya jenis truk, sehingga tidak ada lagi korban-korban berjatuhan yang diakibatkankannya.

“Dicontohkan, banyaknya kendaraan yang tidak mau uji kir mengakibatkan kejadian rem blong. Seperti kejadian kecelakaan yang terjadi di Gresik. Truk tersebut sudah lima betahun tidak melakukan uji kir,” imbuhnya.

Selain itu Gus Ipul juga minta kepada Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Jalan untuk lebih tegas lagi menindak kendaraan yang tidak mau uji kir.

“Sekarang untuk menyiasati menghindari jembatan timbang, truk-truk dengan sarat muatan mengambil jarak tempuh pendek,” ungkap Gus Ipul.

Untuk itulah Dishub dan LLAJ diharapkan untuk melakukan tindakan yang dapat mencegah tindakan tersebut.

Gus Ipul memberikan apresiasi dengan diadakannya POS Tahun 2014, karena menurutnya seiring dengan tumbuhnya kelas menengah baru mengakibatkan industry otomotif semakin berkembang.

”Kebutuhan akan kendaraan bermotor bagi kelas menengah merupakan urutan ketiga, setelah kebutuhan makan, dan pembelian handphone,” jelasnya.

Maka dari itu, pameran otomotif dirasakan sangat penting, karena merupakan panggung untuk memberikan gambaran produk otomotif, sehingga masyarakat bisa memilih dengan tepat.

Selain itu, pameran juga bisa sebagai sarana sosialisasi program-program pembangunan yang sedang diluncurkan pemerintah.

Misalnya untuk otomotif, telah diluncurkan ATM Samsat (satu-satunya di Indonesia) yang mempunyai tujuan mendorong peningkatan pendapatan asli daerah dari penarikan pajak kendaraan.

“Selain itu, POS juga bisa dijadikan sebagai wadah sosialisasi agar masyarakat menaati ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor. Misal membayar pajak kendaraan tepat waktu,”lanjutnya.

Sementara itu ketua penyelenggara POS Bambang Setiawan, mengatakan bahwa Surabaya merupakan pasar otomotif nomor satu di wilayah Indonesia Timur.

Untuk itulah setiap tahun pelaksaan POS di Surabaya selalu mengalami kenaikan, baik untuk peserta maupun luas lahan untuk ruang pamernya.

Untuk tahun 2014 ini, POS diadakan di Grandcity Surabaya menempati arena seluas 9.670 m2, 10 persen lebih luas dibanding tahun 2013.

Diikuti oleh 15 APM (Asosiasi Pengusaha Mobil), dan 30 IKM pendukung komponen mobil.

Untuk lebih menyemarakkan pameran, diadakan pula kegiatan lain seperti test drive, kegiatan sosial antara lain donor darah, kid safety riding

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

H-7 Lebaran, Pasokan Listrik Terpantau Aman

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan listrik

BI Perkirakan Defisit Current Account 2014 Capai US$27 M

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo memperkirakan, defisit neraca transaksi