JAKARTA-Pemerintah Arab Saudi sepakat menambah kuota haji Indonesia sebanyak 10 ribu jema’ah dari jumlah yang ada saat ini 168 ribu orang. Kepastian penambahan kuota ini merupakan salah hasil pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Jeddah, di Istana Faisal, Jeddah, Sabtu, (12/9) waktu setempat atau Minggu (13/9) dini hari waktu Indonesia. “Tentunya tambahan 10 ribu ini sangat berarti, walau sesungguhnya kami (pemerintah RI) ingin (jumlah jemaah asal Indonesia) kembali sebesar 211 ribu jamaah,” kata Sekretaris Kabinet (Sekab) Pramono Anung yang ikut dalam pertemuan tersebut, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/9).
Saat ini kuota haji bagi Indonesia ialah 168 ribu orang. Dengan penambahan kuota 10 ribu, maka mulai tahun depan Indonesia dapat memberangkatkan 178 ribu orang untuk beribadah haji.
Meski kuota jemaah RI ditambah, Jokowi menyatakan tetap mementingkan kualitas pelayanan ibadah haji.
Kuota haji menjadi penting bagi Indonesia karena mayoritas penduduk negeri ini merupakan penganut Islam –agama yang mewajibkan kepada pemeluknya untuk menunaikan ibadah haji jika mampu.
Saat ini, seseorang yang mendaftar haji baru dapat mewujudkan ibadah hajinya itu 10 tahun kemudian karena panjangnya antrean.
Kerajaan Arab Saudi membatasi kuota haji dari berbagai negara sejak 2013 sehubungan dengan proyek pembangunan dan perluasan yang tengah berlangsung di Masjidil Haram, Mekkah.
Masjid terbesar di dunia itu hendak diperluas 400 ribu meter persegi untuk menampung lebih banyak jemaah. Pemerintah Saudi menargetkan Masjidil Haram mampu menampung 2,2 juta orang, dan dengan demikian dapat meningkatkan kapasitas jemaah haji di masa depan.
Dari tahun ke tahun, terentang sejak 1.400 tahun lalu, Masjidil Haram terus mengalami perombakan, menyesuaikan diri dengan jumlah jemaah haji dari berbagai penjuru dunia yang terus bertambah. Masjid ini mulai dimodernisasi besar-besaran pada pertengahan abad 20.
Proyek perluasan kali ini pula yang membuat Masjidil Haram dikelilingi 15 crane berukuran raksasa, dan salah satunya roboh dua hari lalu, menyebabkan 107 jemaah tewas dan 238 lainnya terluka.
