Indonesia-Tatarstan Jajaki Kerja Sama Industri

Thursday 2 May 2013, 8 : 17 pm
by

JAKARTA-Republik Tatarstan menyatakan keinginan mempererat kerja sama industri dengan Indonesia, terutama di bidang alat transportasi seperti helikopter, truk, dan kapal laut. Keinginan tersebut disampaikan Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov kepada Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubunyang didampingi Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional (KII) Kemenperin, Agus Tjahajana Wirakusumah di Kemenperin, Jakarta, Kamis (2/5).

Menurut Wamenperin, Indonesia pernah melakukan kerja sama dengan Republik Tatarstan pada 1960-an di bidang peralatan mesin industri  dan alat berat. Kendati sempat terputus, kerjasama bilateral tersebut kembali dimulai pada 1998. “Tatarstan mempunyai keunggulan di bidang industri mesin dan alat berat. Mereka unggul dalam memproduksi helikopter, kapal laut, dan truk. Padahal jumlah penduduknya hanya sekitar 4 juta jiwa,” kata Wamenperin. 

Dia menjelaskan, pemerintah mulai menjajaki kerja sama dengan Tatarstan karena negara pecahan Uni Soviet itu memiliki kompetensi di sektor industri alat berat, dan Indonesia membutuhkan untuk industri pertahanan. Kendati demikian, pemerintah perlu melakukan pertemuan kembali untuk membahas detil tentang bentuk kerja sama tersebut.

Tatarstan merupakan negara dengan luas wilayah 68.000 km² dan berpenduduk 3,8 juta jiwa yang sebagian besar memeluk agama Islam (54%). Sumber daya alam di negara beribukota Kazan ini adalah minyak, gas alam, gipsum dan lainnya.

(Gross Domestic Product/GDP) per kapita Tatarstan mencapai USD 12,325 pada 2005, sedangkan GDP di tahun  2008 sekitar 930 miliar ruble. Negara yang merdeka pada 30 Agustus 1990 tersebut memiliki potensi yang cukup besar di sektor pertanian dan industri.

Profil industri Tatarstan dibentuk oleh industri permesinan (56,1%), industri kimia dan petrokimia (13,75%), ekstraksi minyak (4,3%), produksi energi listrik (2,7%), industri makanan (2,7%), industri ringan (6,4%), kelompok bahan konstruksi (5,1%),serta kayu dan industri pengolahan kayu (3,2%).

Perusahaan-perusahaan Tatarstan unggul dalam memproduksi pesawat terbang, helikopter, mesin pesawat, perkakas, perangkat komputasi, peralatan radio, mesin optik, karbon, kompresor, elektronik, peralatan medis, plywood, tekstil, dan produk tekstil. Sementara Tatarstan membutuhkan batubara, gas alam, baja, bus, trem, karet pengangkut, traktor, potasium, benang wol, kertas, wall paper, semen, TV, radio konsumer, mesin cuci, sepeda motor, dan minyak bunga matahari.

Pemerintah Tatarstan memiliki kedaulatan penuh atas sumber daya minyaknya. Sekitar 2,6 miliar ton minyak mentah telah diekstraksi di negara itu sejak 1944. Cadangan minyaknya sekitar 25 juta ton per tahun untuk 30 tahun kedepan. Setiap ton minyak mentah menghasilkan rata-rata 40 meter kubik gas alam. Pada 2004, Tatarstan menerima kredit USD 270 juta untuk merehabilitasi sumur minyak tua.

Dengan tujuan merangsang kegiatan investasi di Republik Tatarstan, pemerintah mengambil langkah-langkah tertentu, baik melalui lembaga keuangan maupun organisasi. Negara ini juga memberikan keringanan pajak bagi investor asing. Pendapatan Tatarstan dari retribusi dan pajak keuntungan perusahaan adalah sebesar 35% dimana sebanyak 13% ditujukan untuk pemerintah federal, dan sisanya 22% ditujukan untuk perusahaan tertentu dan perusahaan joint venture

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

"XL Axiata sangat antusias dengan rencana pembukaan kembali pariwisata. Untuk itu, jaringan XL Axiata sudah kami siapkan guna menyambut segala keperluan mendukung kembalinya para wisatawan baik domestik maupun mancanegara

EXCL Tegaskan Tak Ada Transaksi Pembelian Saham Link

JAKARTA-PT XL Axiata Tbk (EXCL) menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya

Survei BI: Penjualan Eceran Kembali Meningkat di Desember 2018

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran tumbuh meningkat pada Desember