Industri Konstruksi Dukung Akselerasi Pembangunan Infrastruktur

Tuesday 22 Sep 2015, 9 : 13 pm
by
Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat

JAKARTA-Pemerintah focus menggenjot kembali pembangunan infrastruktur pada kuartal tiga tahun ini. Selain mendukung kemajuan Indonesia di masa depan, langkah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi bahan bangunan yang diproduksi industri dalam negeri.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat pada acara SCG Readymix Grand Seminar 2015: Modern Concrete Construction di Jakarta, Selasa (22/9).

Syarif meminta kepada pelaku industri bahan bangunan dan kontsruksi dalam negeri agar mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah sehingga tercapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi. “Melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan kemudahan maupun keringanan bagi proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan TKDN tinggi,” tuturnya.

Kemenperin jelasnya, telah menyusun Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035 untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara industri tangguh. Visi tersebut didukung melalui pembangunan industri nasional yang memiliki struktur kuat dengan berbasis inovasi dan teknologi sehingga mampu berdaya saing tinggi di tingkat global.

Untuk itu, Kemenperin akan mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam, pengendalian ekspor bahan mentah dan sumber energi, meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri, pembangunan sarana dan prasarana Industri, pembangunan industri strategis;, peningkatanpenggunaan produk dalam negeri; serta kerjasama internasional bidang industri.

Syarif juga menyebutkan beberapa sasaran kualitatif pembangunan industri nasional, diantaranya peningkatan pertumbuhan industri yang diharapkan dapat mencapai pertumbuhan dua digit pada tahun 2035 sehingga kontribusi industri dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 30%, serta penguatan struktur industri dengan tumbuhnya industri hulu dan industri antara yang berbasis sumber daya alam.

Sedangkan sasaran kuantitatif pembangunan industri nasional, yaitupertumbuhan sektor industri non migas pada tahun 2015 sebesar 6,8% dan tahun 2035 sebesar 10,5%. Selain itu, kontribusi industri non migas terhadap PDB pada tahun 2015 sebesar 21,2% dan tahun 2035 sebesar 30%.

Syarif mengharapkan kepada PT. SCG Readymix Indonesia agar terus meningkatkan kinerjanya sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam kemajuan perekonomian indonesia melalui pembangunan infrastruktur.“Karena dengan meningkatkankinerja perusahaan, dapat mendorong pertumbuhan, penguatan dan peningkatan daya saing industri nasional,” pungkas Sekjen Kemenperi

Sementara itu, Country Director SCG Indonesia sekaligus Presiden Direktur PT SCG Readymix Indonesia (SRMI) Nantapong Chantrakul mengatakan, para pelaku industri kontruksi saat ini dituntut untuk aktif melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) dalam bidang inovasi teknologi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Pada tahun 2015, SCG telah menyiapkan investasi sebesar Rp 1,75 miliar untuk kegiatan litbang yang mendorong terciptanya berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. “SCG berkomitmen untuk fokus untuk pengembangan inovasi melalui riset dan pengembangan untuk mengejar visinya menjadi pemimpin bisnis berkelanjutan di ASEAN,” kata Nantapong.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bulog Pastikan Stok Beras Aman Selama PPKM Darurat

JAKARTA-Perum Bulog menjamin pasokan beras yang dikuasai dalam jumlah aman

Anggaran Kemenhan Harus Dipertanyakan

Oleh: Saiful Huda Ems Menurut data dari hasil investigasi tim