INET Bukukan Laba Bersih Rp 875,69 Juta pada 2023

Wednesday 17 Apr 2024, 10 : 25 am

JAKARTA – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 875,69 juta (Rp 0,13 per saham) pada 2023.

Angka ini turun 36,20% dibandingkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2022 sebesar Rp 1,373 miliar (Rp 0,59 per saham).

Menurut laporan keuangan INET per Desember 2023, dikutip Rabu (17/4/2024), penurunan laba bersih ini disebabkan oleh kenaikan beban umum dan administrasi, serta beban keuangan Perseroan sepanjang tahun 2023.

Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan bersih INET sebesar 44,81%, dari Rp 19,95 miliar pada 2022 menjadi Rp 28,89 miliar pada 2023.

Meski beban pokok meningkat 43,49% dari Rp 14,37 miliar menjadi Rp 20,62 miliar, laba kotor INET tetap tumbuh sebesar 48,21% dari Rp 5,58 miliar menjadi Rp 8,27 miliar pada 2023.

Akan tetapi beban umum dan administrasi INET melambung 88,62%, dari Rp 3,69 miliar menjadi Rp 6,96 miliar.

Akibatnya laba usaha INET terpangkas 30,69%, dari Rp 1,89 miliar pada 2022 menjadi Rp 1,31 miliar pada 2023.

Tidak itu saja. Beban keuangan INET juga naik 6,73% dari Rp 123,02 juta menjadi Rp 131,30 juta.

Hal ini menyebabkan laba sebelum pajak emiten beraset Rp 223,92 miliar per 31 Desember 2023 ini merosot 26,40% menjadi Rp 1,31 miliar, dari Rp 1,78 miliar pada tahun 2022.

Sebagai informasi, INET yang didirikan pada tahun 2016 ini merupakan perusahaan teknologi informasi.

INET menawarkan layanannya kepada perusahaan-perusahaan lain (business-to-business), kebanyakan merupakan perusahaan penyedia layanan internet.

Layanan yang disediakan mulai dari layanan pusat data interkoneksi, layanan kolokasi, loop lokal atau layanan akses lokal, dan layanan IP Transit (NAP).

INET sudah memiliki 13 POP (point of presence) di beberapa kota besar di Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sawit telah memperoleh konsesi lahan dalam jumlah sangat luas. Lebih dari 13 juta hektar

AEPI: Kalau Cuma Bisa ‘Ngutang’, Jokowi Sebaiknya Mundur

JAKARTA-Pengamat ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai utang pemerintah

RUMI: SDM Menjadi Salah Satu Fokus Pengembangan Oleh Pemerintah

JAKARTA-Indonesia, menurut riset Boston Consulting Group, diprediksi mengalami krisis pemimpin