Jalan Akses Perbatasan di Kaltara Tembus Akhir 2015

Thursday 29 Oct 2015, 4 : 30 pm
by

KALTARA-Pembangunan jalan akses  perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara ditargetkan bisa tembus akhir 2015 dengan kondisi perkerasan. Kaltara memiliki 2 akses jalan perbatasan yakni Mensalong-Tou Lumbis sepanjang 147,95 Km dan Malinau-Long Bawan-Long Midang sepanjang 232,6 Km. Ruas jalan Mensalong-Tou Lumbis saat ini sudah tembus sepanjang 133,25 Km sehingga tersisa belum tembus 14,7 Km.

“Saya kira saat ini sudah hampir tembus semua kecuali jembatan. Tahun 2016 jembatan akan kita pasang di ruas Mensalong-Tou lumbis yang sudah tembus, selain itu juga akan kita perbaiki geometriya.” tutur Menteri Basuki saat meninjau Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara (Kaltara), (28/10).

Sebanyak 40 buah jembatan akan mulai dibangun melalui kontrak tahun jamak (multi years contract) pada Tahun 2016 dengan biaya Rp 678,8 Miliar

Dalam kunjungan tersebut Menteri Basuki didampingi Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Ahmad Ghani Ghazali dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Bastian Sihombing melakukan peninjauan perkembangan pembangunan jalan perbatasan melalui udara dan juga darat di dua titik yaitu Long Bawan dan ruas Mensalong-Tou Lumbis khususnya Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan yang saat ini masih terputus. “Ruas Tou Lumbis-Mensalong menjadi prioritas karena nantinya di Tou Lumbis akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN), selain itu juga menjadi penghubung masyarakat menuju Malinau,” jelasnya.

Kecamatan Lumbis Ogong memiliki penduduk 4753 jiwa di 49 desa, dimana setiap desa-desa terbagi menjadi kelompok-kelompok yang letak huniannya saling berjauhan. Menteri Basuki mengatakan dengan adanya jalan yang saat ini sedang dibangun maka penduduk akan mendekat ke pinggir jalan.“Saat ini mereka berkelompok saling terpisah yang lokasinya tidak ada jalan sama sekali, dengan adanya jalan tembus iin maka penduduk akan kepinggir jalan, dan nantinya mereka butuh rumah,” tambahnya.

Untuk itu, dengan konsep pengembangan kawasan, nantinya hunian penduduk akan dilakukan penataan.

Basuki mengatakan dengan konsep tersebut maka yang dilakukan  oleh pemerintah tidak hanya membangun jalan tapi juga pengembangan daerah tersebut termasuk pembangunan rumah-rumah khusus. “Sekarang memang ada program rumah-rumah khusus di perbatasan yang sudah terbangun 240 unit, nanti akan diteruskan,” tuturnya.

Pemerintah saat ini menaruh perhatian yang sangat besar terhadap kawasan perbatasan, ditargetkan diakhir 2018 jalan perbatasan mulai dari Aruk (Kalimantan Barat) sampai dengan Sei Ular (Kaltara) akan tersambung. Selain itu juga jalan akses menuju perbatasan, pos lintas batas negara serta pengembangan kawasan disekitar perbatasan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jumlah KUPVA Bukan Bank Berizin Mencapai 1.039

BATAM-Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing

Pemilik Rekening di Bank Baru Mencapai 34,8%

JAKARTA-Masyarakat Indonesia yang menyimpan dananya di perbankan masih kecil. Bahkan