Jepang Minati Produk UMKM Olahan Umbi Indonesia

Thursday 9 Sep 2021, 9 : 03 am
by
minat Jepang terhadap produk UMKM olahan ini sangat tinggi
Ilustrasi

JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan upaya meningkatkan produksi dan kualitas tanaman pangan.

Beberapa komoditas bahkan ditetapkan menjadi komoditas ekspor baru yang bernilai tinggi.

Hal ini dibahas dalam Webinar series yang diselenggarakan oleh KOPITU dan Propaktani di Jakarta, Rabu, 8 September 2021.

Acara tersebut dihadiri Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo, Konsul Jenderal RI di Osaka Diana Emilla Sari Sutikno dan President Director Sariraya Co., Ltd, Teguh Wahyudi.

Menurut Yoyok, minat Jepang terhadap produk UMKM olahan ini sangat tinggi.

Karena itu, peluang pasar yang besar di Jepang ini harus dimanfatkan sebaik mungkin.

Apalagi, hal ini merupakan kesempatan baru bagi para petani.

Yoyok menegaskan, ketertarikan negeri Sakura ini tidak hanya untuk pasar bagi produk mentah.

Namun juga produk olahan yang diproduksi oleh UMKM Indonesia.

“Dalam hal ini penting untuk para petani bisa membentuk Koperasi atau Korporasi sebagai wadah untuk koordinasi petani. Hal yang sama berlaku juga untuk UMKM. Dengan demikian, ada kesempatan besar bagi petani dan UMKM untuk turut serta dalam dunia ekspor impor yang menguntungkan,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Konjen Jepang, beberapa produk pertanian Indonesia telah menguasai 100 persen potensi pasar ekspor Jepang.

Antara lain produk minyak nabati dan lemak, lada, dan ubi jalar.

Untuk ekspor minyak nabati terdiri atas minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan minyak nabati lain termasuk margarin.

Gambaran ekspor ini menunjukkan dominasi subsektor pertanian.

Terdapat juga ekspor komoditas hortikultura dan tanaman pangan, yang realisasinya sangat bisa ditingkatkan mengingat pasar yang luas.

“Pasar kita sangat luas, dan jalur untuk para petani sudah ada, seperti yang saya lakukan dan KOPITU juga lakukan. Saya sangat tertarik dengan berbagai produk UMKM yang dimiliki di Indonesia bahkan termasuk cabai dan jengkol. Saya merasa positif kita bisa secara bersama sama nanti dengan KOPITU untuk mengembangkan peluang tersebut,” ungkap Teguh.

“Tentunya kita mendorong agar para petani dan pelaku UMKM bisa naik kelas, mandiri dan go ekspor, sebagaimana Visi dan Misi KOPITU,” pungkas Yoyok.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menaikkan Harga BBM Bersubsidi, Menyeimbangkan Postur Fiskal

JAKARTA-Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), Firmanzah menilai

Jepang Siap Revitalisasi Industri TPT dan Gula di Indonesia

JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel sukses membawa komitmen Pemerintah Jepang