Jokowi: Jangan Jadikan Tersangka Mesin ‘ATM’

Wednesday 22 Jul 2015, 4 : 46 pm
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-55 di lapangan upacara Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Dalam pidatonya, Jokowi berpesan agar Kejaksaan Agung selalu memenuhi harapan rakyat sebagai institusi penegak hukum yang bersih dan terpercaya. “‎Di usia yang menginjak 55 tahun, rakyat menaruh harapan besar terhadap penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan, termasuk aksi pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum harus diletakkan bagi kepentingan rakyat, program pembangunan,” ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (22/7).

Jokowi meminta kepada para jaksa agar terus melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi. Namun ia mengingatkan, agar dalam melakukan tugas itu, para jaksa jangan menakut-nakuti para pejabat dan pengusaha. “Jangan sampai upaya berantas korupsi dan penegakan hukum membuat pejabat dan pelaku bisnis tidak berani berinovasi bagi pembangunan,” katanya.

Presiden menegaskan, bahwa pembangunan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, lanjut Presiden, pemberantasan korupsi dan penegakan hukum harus diletakan bagi kepentingan rakyat maupun kepentingan program pembangunan. “Saya harapkan kejaksaan mampu meningkatkan lingkungan bisnis yang baik di Indonesia. Bantu birokrat kita mengembangkan inovasi dan kreatiftas dalam pembangunan,” tutur Jokowi.

Kepada jajaran Kejaksa Agung, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar peringatan hari bhakti jangan hanya diperingati secara ceremonial belaka. Tetapi, juga harus dijadikan sebagai sarana refleksi.

Kepala Negara mengingatkan, tantangan bagi kejaksaan ke depan semakin berat, yaitu tuntutan untuk selalu bersih dan mengembalikan kepercayaan rakyat.

Karena itu, lanjut Kepala Negara, langkah-langkah perbaikan atau reformasi tetap harus dilakukan jajaran Kejaksaan Agung agar para jaksa bisa meningkatkan kinerjanya dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta penegakkan hukum.

Terkait reformasi itu, Presiden mengingatkan perlunya dilakukan pembenahan integritas jaksa dan pelaksaan merit sistem tanpa kompromi.

Reformasi, tegas Presiden Jokowi, juga harus diartikan pembersihan Kejaksaan dari mafia kasus. “Saya tidak mau dengar penegak hukum yang memperdagangkan tersangka atau terdakwa. Atau jadikan tersangka atau terdakwa sebagai mesin ATM (anjungan tunai mandiri). Saya tidak mau dengar,” tegasnya.

Presiden Jokowi juga menyinggung pentingnya kerja sama antarpenegak hukum dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Ia meminta agar Kejaksaan Agung meningkatkan komunikasi dan sinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. “Aparat penegak hukum harus bergandengantangan bukan saling berhadapan,” tegas Jokowi.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan, bahwa pemberantasan korupsi ke depannya juga harus melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kantor pajak dan juga inspektorat di setiap kementerian.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Perbarui Aturan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

JAKARTA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbarui aturan mengenai pelaksanaan vaksinasi dalam rangka

Karyawan Toyota Positif Corona, Lokasi Langsung Disemprot Desinfektan

JAKARTA–Karyawan Toyota Motor Corporation berusia 20-an tahun dinyatakan positif terinfeksi