Sehingga, pada neraca KAEF untuk periode yang berakhir 30 September 2023 tercatat saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya menyusut 8,42 persen dibanding per 31 Desember 2022 menjadi Rp1,85 triliun.
Sementara itu, akumulasi rugi yang belum ditentukan penggunaannya tercatat membengkak 4,3 persen menjadi Rp177,36 miliar.
Maka per 30 September 2023, total ekuitas KAEF tercatat Rp9,44 triliun atau meningkat 1,07 persen dibanding per 31 Desember 2022 yang senilai Rp9,34 triliun.
Sedangkan, total liabilitas hingga akhir Kuartal III-2023 mencapai Rp11,11 triliun atau membengkak 0,91 persen dibanding per akhir Desember 2022 sebesar Rp11,01 triliun.
Dengan demikian, total aset KAEF per 30 September 2023 menjadi Rp20,55 triliun atau naik 0,98 persen dibanding per 31 Desember 2022, dengan total kas dan setara kas Rp792,72 miliar atau ambles 63,18 persen dibanding per akhir Desember 2022 yang masih mencapai Rp2,15 triliun.
Adapun pada sisi cash flow KAEF untuk periode Januari-September 2023, perseroan mencatatkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp1,06 triliun, sedangkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp450,8 miliar.
Namun, arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan hanya Rp150,38 miliar atau jauh lebih rendah dibanding periode Januari-September 2022 yang sebesar Rp847,23 miliar.
