Kebutuhan Gas Industri Naik, SBMA Jajaki Pasar Indonesia Timur

Tuesday 9 May 2023, 11 : 22 am
by
ILustraso

JAKARTA-Manajemen PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mengaku, saat ini perseroan tengah menjajaki pemasaran produk ke Indonesia bagian timur di tengah tren pertumbuhan kebutuhan gas industri.

Menurut Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Senin (8/5), sejauh ini perseroan tengah menjajaki pemasaran di Kawasan Indonesia Timur.

“Sejauh ini, ketika disebut SBMA, maka orang-orang mengetahui perusahaan itu dari Kalimantan,” ucapnya.

Untuk target jangka pendek, ujar Rini, SBMA sedang menggenjot inovasi dan ekspansi bisnis di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

Dia menegaskan, target bisnis perseroan terbilang realistis, karena selama ini kebutuhan terhadap gas industri terus meningkat.

“Sehingga dengan adanya ASP (Air Separation Plant) yang baru, SBMA diharapkan dapat meningkatkan produksi hingga lima kali lipat. Sebagaimana diketahui, peluang pendapatan SBMA terbuka lebar untuk memenuhi permintaan pasar liquid yang terbuka di sektor petrokimia, migas, medis dan distributor yang diperkirakan mencapai 5 juta liter per tahun,” tutur Rini.

Pada Kuartal I-2023, pendapatan usaha SBMA tercatat meningkat 7,7 persen (year-on-year) menjadi Rp26,5 miliar, sedangkan beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi Rp15,1 miliar dari Rp11,6 miliar.

Menurut keterangan Rini, selama tiga bulan pertama tahun ini ini terjadi kenaikan biaya pembelian raw material dan distribusi, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Perseroan meyakini, kinerja ini akan membaik setelah penyesuaian harga jual yang baru dan beberapa kontrak akan dilakukan tender ulang.

Per 31 Maret 2023, total aset SBMA sebesar Rp269,06 miliar atau sedikit lebih rendah dibanding per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp269,60 miliar.

SBMA tercatat bisa menekan utang usaha kepada pihak ketiga menjadi Rp3,41 miliar dari sebelumnya Rp5,11 miliar, beban akrual juga menurun menjadi Rp1,04 miliar dari Rp1,45 miliar dan utang pembelian aset tetap menurun menjadi Rp793,01 juta dari Rp1,03 miliar.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, SBMA tercatat membukukan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp741,83 juta, lantaran perseroan mampu menjaga piutang usaha dan mencatatkan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp27 miliar yang lebih tinggi dari total pendapatan usaha di Kuartal I-2023.

Perlu diketahui, SBMA akan melakukan RUPS Tahunan di Jakarta pada 26 Mei 2023, setelah sebelumnya mengumumkan pengunduran diri Direktur Keuangan.

“Pada 2 Mei 2023, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Cintia Kasmiranti selaku Direktur Keuangan & Administrasi dan Corporate Secretary Perseroan. Namun, beliau akan tetap mengawasi perseroan sebagai salah satu direksi di PT Surya Biru Titilea Investama selaku pemegang saham SBMA”.

Pengunduran diri tersebut akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari RUPST pada 26 Mei 2023, dengan agenda yang terdiri dari Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan, Persetujuan Penggunaan Laba Bersih, Persetujuan Penunjukkan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik, Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana, Persetujuan Perubahan Susunan Direksi dan Persetujuan perubahan gaji/honorarium dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Geopolitik Harus Dipertimbangkan Guna Selesaikan Freeport

JAKARTA—Pengambilalihan pembangunan smelter maupun penguasaan saham PT Freeport Indonesia oleh

Soal Pelemahan Rupiah, DPD : Penyebabnya Siklus Dunia Tak Perlu Khawatir

JAKARTA-Ketua DPD RI Dr Oesman Sapta Odang (OSO) meminta masyarakat