JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena investasi tersebut dibutuhkan untuk menyerap banyak tenaga kerja, memberi multiplier efek bagi perekonomian nasional, dan menambah penerimaan negara. Kemenperin juga akan terus mendorong investasi yang masuk di Indonesia dilakukan di luar Pulau Jawa. “Hingga saat ini, minat para investor masih tetap tinggi karena berbagai faktor yang dianggap dapat menjanjikan dan menguntungkan, dan pada beberapa sektor investasi di luar Pulau Jawa banyak juga diminati industri. Beberapa sektor investasi yang menarik minat para investor tersebut, antara lain adalah industri logam dasar, petrokimia, tekstil, CPO, kakao, dan lain-lain,” kata Menteri Perindusrian Mohamad S Hidayat seusai melakukan halal bi halal dengan keluarga besar Kementerian Perindustrian di Jakarta, Kamis (14/8).
Dia menjelaskan, pertumbuhan industri non migas mengalami penurunan sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu rata-rata hanya mencapai 4,26% dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.62%. Namun sejak tahun 2010 memperlihatkan tanda-tanda pemulihan yaitu tumbuh sebesar 5,12%, meskipun masih dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,22%. Sejak tahun 2011, pertumbuhan industri non migas berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,74% dan tahun 2012 sebesar 6.40%, dan sampai dengan semester I tahun 2013 mencapai 6,58%.