Ketum HKTI Moeldoko Panen Padi di Gianyar Bali

Saturday 19 Mar 2022, 3 : 47 pm
by
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Dr Moeldoko

BALI-Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Dr Moeldoko melakukan panen padi varietas M 70 D di Subak Delod Belang, Desa Singapadu Kaled, Kecamatan Sukawati, Gianyar,  Bali, Jumat (18/3).

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini didampingi Ketua DPD HKTI Bali, I Made Edi Wirawan, Anik Wijaya selaku Pembina Desa Singapadu dan BPO HKTI Bali.

Hadir juga dalam acara panen ini Anak Agung Gde Mayun, SH Wakil Bupati Gianyar, Ir. Made Sutapa sebagai pendamping dari Kampus Wamadewa serta para pengurus daerah HKTI Bali.

Kegiatan panen tersebut juga diisi dengan demo aplikasi pupuk organik atau pestisida nabati dengan menggunakan teknologi pertanian alat spray drone di Subak Kalangan Samu dan penyerahan secara simbolis alat pencacah sampah organik kepada kelompok masyarakat pengolah sampah.

Pada kesempatan tersebut, Moeldoko mengatakan jika padi varietas M 70 D tercipta melalui riset yang panjang. Termasuk melakukan uji coba ketahanan padi tersebut terhadap serangan hama.

“M 70 D ini cukup kuat terhadap hama, berbagai hama kita masukkan dalam uji coba. Yang berhasil tetap tumbuh ini terus kita kembangkan. Risetnya tidak gampang, butuh waktu lama,” tegasnya.

Selain cukup kuat terhadap hama, masa panen padi ini juga cukup singkat dibandingkan bibit padi lainnya yakni hanya 70 hari.

Selain itu hasil panen juga memuaskan yakni rata-rata diatas 8 ton per hektar.

“Saya pastikan M 70 D (panennya) diatas 8 ton per hektar dengan catatan petani sungguh-sungguh ikuti aturan tanamnya. Jangan sampai ada kegagalan, apalagi air disini bagus,” ujarnya dihadapan para petani di Subak Delod Belang.

Lanjut Moeldoko menjelaskan, padi varietas M 70 D ini kini paling diminati pedagang beras karena banyak dicari oleh masyarakat.

“Menurut warung-warung itu kalau padi biasa sekilonya jadi 10 piring, M 70 D sekilonya jadi 12 piring. Jadi warung-warung untung beli padi ini,” tukasnya.

Ditambahkan oleh Ketua HKTI Bali, I Made Edi Wirawan, jika demplot padi varietas M 70 D ini sudah dilakukan di seluruh Bali dan hasilnya sangat memuaskan yakni rata-rata diatas 8 ton.

“Sehingga HKTI akan terus bersinergi sehingga apa yang menjadi harapan bisa terwujud, termasuk satu subak di Singapadu kedepannya untuk pakar-pakar kami di HKTI melakukan pendampingan terkait penanaman M 70 D,” ungkapnya.

Menurut Pembina Desa Singapadu Anik Wijaya, panen padi M70D seluas 100 hektar di Desa Singapadu Kaler dengan Teknologi Bugar Gembur Tanah bisa meningkatkan produksi padi n pendapatan petani sebesar 30%.

Dan untuk tahun 2022 ini akan ditanam seluas 250 hektar dengan pembelian gabah oleh Bumdesa dan tidak lagi penjualan gabah petani ke tengkulak.

Petani juga akan dibiayai awal oleh Bumdesa.

Sementara itu, Pekaseh Subak Delod Belang, I Ketut Suana, 56, alamat Banjar Samu Singapadu Kaler, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar mengatakan jika di Subak Delod Belang ada 23 hektare yang ditanam padi varietas M 70 D.

“Tapi yang kini dipanen hanya 40 are. Siap dipanen dengan teknologi,” ujarnya.

Dari pengalamannya, padi varietas M 70 D tersebut hasilnya bagus dan ketika dimasak menjadi nasi hasilnya enak dan pulen.

Nantinya hasil panen akan diambil oleh BUMDes Singapadu Kaler.

“Pada varietas ini sebelumnya ditanam di Subak Pasekan, kemudian di Subak Kalangan Samu, dan sekarang di Subak Delod Belang. Untuk pengairan tidak kendala,” tandasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Puan Ingatkan Jasmerah dan Wong Cilik, Said Abdullah: Itu yang Kami Perjuangkan

SURABAYA-Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur MH Said Abdullah menegaskan,

Inovasi Produk Dalam Negeri Tekan Ketergantungan Terhadap Produk Impor

JAKARTA-Pemerintah terus mendorong sinergisitas peran lintas sektor untuk berinovasi menghasilkan