Keuskupan Agung Semarang Gelar Buka Puasa Bersama

Wednesday 24 Jun 2015, 2 : 03 pm
by

SEMARANG-Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (HAK KAS) bekerja sama dengan Bidang Diakonia Paroki Kebon Dalem menggelar acara buka puasa bersama di Pastoran (Rumah Tinggal Pastor) Kebon Dalem Semarang pada hari Selasa (23/6). Acara ini dihadiri sedikitnya 150 orang yang berasal dari unsur lintas agama, Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, Kristen dan Katolik. Beberapa dari mereka merupakan alumni peserta Kongres Persaudaraan Sejati I yang diselenggarakan di Muntilan tahun lalu.

Selain berbukapuasa bersama, praksis silaturahmi akar rumput yang melibatkan umat ini juga ditandai dengan diskusi dengan tema “Agama Yang Ramah Lingkungan”. Donny Danardono, dosen Fakultas Hukum Unika Soegijapranata bertindak sebagai narasumber dan didampingi Romo Aloys Budi Purnomo, Pr selaku tuan rumah dan Ketua Komisi HAK KAS. Lukas Awi Tristanto menjadi moderator diskusi.

Mengacu pada ensiklik Paus Fransiskus yang baru-baru ini dilaunching di Vatikan, “Laudato Si’: On Care for Our Common Home” (24 Mei 2015). Baik Donny maupun Romo Budi menjadikan ensiklik terbaru Paus Fransiskus tersebut sebagai acuan untuk menggagas hidup beragama yang ramah lingkungan. “Agama yang rama lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dengan menghormat dan menghargai setiap ciptaan Tuhan. Menghancurkan mereka akan membuat kita pun punah!” tegas Donny dalam presentasinya.

Lebih lanjut, dia mengatakan,, “Kita harus meninggalkan etika antropomorfisme untuk menjadikan agama ramah lingkungan.”

Sementara itu, Romo Budi mengatakan gerakan yang dimulai dari ruang privat akan meluas ke masyarakat bila dilandasi oleh nurani untuk menjaga keutuhan ciptaan. Harus dikembangkan ekologi integral untuk menumbuhkan penghargaan kepada ciptaan.” Lebih lanjut, Romo Budi juga menegaskan pentingnya kita belajar dari St. Fransiskus Asisi yang menjadi acuan dan kerangka Paus Fransiskus dalam tugas kepausannya dan penulisan ensikli terbaru tersebut. St. Fransiskus Asisi berdamai dengan Allah, mulai dari berdamai dengan dirinya sendiri, sesama dan semesta.”

Sejumlah peserta menanggapi, antara lain Muqsit (UIN Walisongo), Anas (Unwahas), Prof Agnes (Unika Soegijapranoto) dan Ibnu Bams (eLSa) yang kesemuanya cenderung mengajak memunculkan gerakan bersama dalam rangka mengimplementasikan gagasan agama ramah lingkungan.

Suasana yang akrab dan bersaudara terbangun hingga tanpa terasa, acara yang dibuka pada pukul 17.00 dengan menonton film Samin vs Semen itu segera ditutup tepat pada pukul 21.00. Setelah ditutup pun, para peserta tidak segera pulang. Mereka masih asyik bercengkerama dalam semangat persaudaraan lintasiman di Pastoran Girli Kebon Dalem itu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pilkada Tangsel, Paslon Muhammad-Saraswati Dapat Nomor 1

TANGERANG-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengumumkan rapat

Tim Terpadu Sidak Produk Tak Sesuai SNI

TANJUNG PINANG-Mengalirnya berbagai produk pangan dan nonpangan yang tak sesuai