JAKARTA-PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sepanjang 2020 mencatatkan rugi bersih mencapai USD23,44 juta, padahal setahun sebelumnya perseroan masih mampu membukukan laba bersih sebesar USD20,48 juta
Berdasarkan laporan keuangan DOID untuk Tahun Buku 2020 yang dipublikasi di Jakarta, Senin (31/5) kinerja negatif perseroan lebih dipengaruhi oleh penurunan pendapatan menjadi USD601,69 juta dari USD881,81 juta di 2019.
Namun sepanjang tahun lalu, DOID bisa menekan jumlah beban pokok pendapatan menjadi USD549,69 juta dari USD739,17 juta pada tahun sebelumnya.
Sehingga, pada 2020 perseroan hanya mencatatkan laba bruto senilai USD52 juta atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang sebesar USD142,65 juta.
Pada tahun lalu, beban usaha DOID tercatat senilai USD32,29 juta atau lebih rendah dibandingkan beban usaha di 2019 yang mencapai USD54,23 juta.
Sementara itu, pendapatan keuangan di sepanjang 2020 tercatat USD3,65 juta, dengan jumlah beban keuangan sebesar USD50,6 juta.
Pada pos pendapatan lain-lain, selama 2020 DOID memperoleh dana senilai USD8,54 juta, sedangkan nilai beban lain-lain pada tahun lalu sebesar USD5,65 juta.
Dengan demikian, pada tahun lalu DOID mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar USD24,36 juta.
Sedangkan pada tahun lalu, perseroan masih bisa membukukan laba sebelum pajak sebesar USD34,88 juta.
Tetapi, pada tahun lalu DOID bisa meraih manfaat pajak penghasilan (neto) senilai USS926,11 ribu, dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar USD24,4 juta.
Maka, pada tahun lalu jumlah rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD23,44 juta.
Pada 2019, DOID membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD20,48 juta.
Per 31 Desember 2020, total liabilitas DOID tercatat senilai USD710,72 juta atau lebih rendah dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang sebesar USD901,34 juta.
Sedangkan, total ekuitas per akhir Desember 2020 tercatat menurun menjadi USD263,73 juta dari USD280,57 juta per akhir Desember 2019.