JAKARTA-Pada perdagangan hari ini, harga saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) berhasil menyentuh level tertinggi di 2022 pada level 725, lantaran market merespons positif kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022.
Menurut analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, pergerakan harga saham MEDC yang telah menyentuh level tertinggi 725 tersebut dipengaruhi oleh reaksi pasar dalam menyikapi perbaikan kinerja keuangan Medco Energi.
“Para pelaku pasar mengapresiasi kinerja bottom line MEDC di sepanjang semester pertama tahun ini,” tegas Nafan saat menanggapi pergerakan optimistis saham MEDC di paruh pertama perdagangan hari ini.
Hingga penutupan Sesi I perdagangan saham hari ini, MEDC tercatat menguat hingga 14,63 persen ke level 705 atau berada di posisi teratas Indeks Kompas100.
Adapun frekuensi transaksi di sesi pagi ini terpantau sebanyak 21.336 kali dan nilai transaksi mencapai Rp277,84 miliar.
Bahkan, harga saham sempat menyentuh level tertinggi 725 atau setara dengan kenaikan sebesar 17,89 persen dibanding penutupan transaksi kemarin.
Level 725 tersebut sekaligus merupakan level tertinggi MEDC di tahun ini, sedangkan level terendah di posisi 505 yang terjadi saat perdagangan 12 April 2022.
Berdasarkan hasil analisa Tim Riset PT RHB Sekuritas Indonesia, saat ini MEDC memiliki rating trading ‘Buy’, dengan target harga di level 880.
Bahkan, analis PT Ciptadana Sekuritas, Arief Budiman menyampaikan bahwa target price MEDC di level 1.300.
Seperti diketahui, selama enam bulan pertama tahun ini, (MEDC) berhasil membukukan laba bersih mencapai USD270,11 juta atau bertumbuh 481,01 persen dibanding periode yang sama di 2021 senilai USD46,49 juta.
Lonjakan keuntungan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pendapatan bersih perseroan di Semester I-2022 yang mencapai USD1,15 miliar dari senilai USD636,29 juta pada Semester I-2021.
Peningkatan harga saham yang cukup signifikan di Sesi I perdagangan hari ini juga dialami oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM), yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga Indeks Kompas100.
Sampai penutupan perdagangan di sesi pagi, harga saham PGAS terpantau meningkat 6,55 persen ke level 1.790.
Frekuensi transaksi sebanyak 27.225 kali dan nilai transaksi mencapai Rp503,98 miliar. Harga saham sempat menyentuh level tertinggi 1.810 atau setara dengan kenaikan 7,74 persen.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farhan menyebutkan, saat ini PGAS memiliki rating trading ‘Buy’, dengan target price di level 2.100.
Malahan, menurut analis PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Edward Tanuwijaya, target harga PGAS di posisi 2.300.
Sementara itu, HRUM tercatat menguat 6,1 persen ke posisi 1.675. Jumlah frekuensi transaksi di sesi pertama tercatat sebanyak 7.650 kali dan nilai transaksi sebesar Rp91,67 miliar. Harga saham bergerak pada rentang 1.580-1.680.
Menurut analis PT BRI Danareksa Sekuritas, Hasan Barakwan, HRUM dengan rating ‘Buy’ memiliki target price di level 2.700.
Bahkan, analis PT Macquarie Sekuritas Indonesia, Donny Setiady menyampaikan bahwa HRUM memiliki rating ‘Outperform’, dengan target harga mencapai 3.100.
Lebih lanjut Nafan mengungkapkan, kenaikan harga saham PGAS dan HRUM lebih dipengaruhi oleh berlanjutnya kenaikan harga komoditas global.
“Kenaikan harga komoditas telah mempengaruhi kenaikan harga saham PGAS dan HRUM,” ucap Nafan.
