Kinerja PRDA di Paruh Pertama 2021 Berbalik Untung

Wednesday 4 Aug 2021, 3 : 29 pm
by
PT Prodia
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mampu membukukan laba bersih mencapai Rp301,02 miliar, padahal di Semester I-2020 perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp12,1 miliar.

JAKARTA-PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) selama enam bulan pertama tahun ini, mampu membukukan laba bersih mencapai Rp301,02 miliar.

Padahal di Semester I-2020 perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp12,1 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (4/8), perolehan laba bersih PRDA tersebut ditopang oleh jumlah pendapatan bersih perseroan di Semester I-2021 yang melonjak menjadi Rp1,24 triliun dari Rp657,29 miliar pada periode yang sama di 2020.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, selama enam bulan pertama tahun ini jumlah beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp471,42 miliar dari Rp319,45 miliar di Semester I-2020.

Maka, laba bruto PRDA pada paruh pertama tahun ini menjadi sebesar Rp766,94 miliar.

Sementara itu laba usaha PRDA di Semester I-2021 tercatat sebesar Rp365,54 miliar atau berbalik positif dibanding Semester I-2020 yang mengalami rugi usaha mencapai Rp36,88 miliar.

Selama enam bulan pertama tahun ini, pendapatan keuangan Prodia sebesar Rp17,36 miliar, sedangkan beban keuangan senilai Rp1,74 miliar.

Sehingga, pada paruh pertama 2021 jumlah laba sebelum pajak yang dihasilkan perseroan menjadi sebesar Rp381,15 miliar atau berbanding terbalik dengan kinerja di Semester I-2020 yang mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp16,8 miliar.

Dengan beban pajak penghasilan (neto) PRDA di Semester I-2021 yang senilai Rp80,13 miliar, maka laba periode berjalan yang dibukukan perseroan menjadi Rp301,02 miliar.

Pada Semester I-2020, PRDA mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp12,1 miliar.

Menurut Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Rabu (4/8), pada Semester I-2021 perseroan telah melayani lebih dari delapan juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19 dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Dia mengungkapkan, kenaikan pendapatan bersih pada Semester I-2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan.

Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19 terhadap total pendapatan, sedangkan sisanya dari segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi.

“Pencapaian Prodia sepanjang enam bulan pertama pada tahun ini mencerminkan upaya kami dalam mengantisipasi ketidakpastian pasar secara internal maupun dalam merespons kebutuhan pelanggan,” ucap Dewi.

Per 30 Juni 2021, total liabilitas PRDA tercatat meningkat menjadi Rp462,94 miliar dari posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp443,75 miliar.

Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Semester I-2021 tercatat sebesar Rp1,93 triliun atau mengalami kenaikan dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang senilai Rp1,79 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

CEPA

Pemerintah Gagal Fokus, CEPA Mengancam Kedaulatan Rakyat

JAKARTA-Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ), Rachmi Hertanti, Perjanjian

Bekraf Minta Bank Dukung Modal UMKM

JAKARTA-Kolaborasi antara pemerintah dan swasta atau start-up (public and private