Sebab, Indonesia belum begitu dikenal sebagai negara yang mampu memproduksi produk building material dan infrastruktur dengan kuantitas dan kualitas mumpuni.
“Sampai saat ini sudah ada enam perusahaan Oman yang ingin menjadi agen. Kami akan pertimbangkan perusahaan yang terbaik,” kata Hardjo Hiu.
Ekspor building material ke Oman mengalami pertumbuhan positif sebesar 72,91% dalam lima tahun terakhir.
Selama periode Januari-Juli 2015, terjadi kenaikan drastis ekspor produk building material sebesar 653,32% dari USD 355 ribu menjadi USD 2,67 juta.
Kenaikan tersebut dipicu besarnya permintaan produk other tube/pipe fittings (couplings) dari hanya 1 ton dengan senilai USD 29 ribu menjadi 11 ton senilai USD 571 ribu.
Infra Oman merupakan salah satu pameran building material dan konstruksi terbesar di kawasan Timur Tengah.
Melalui pameran ini, Indonesia diharapkan dapat memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur di Oman yang memang sedang membangun megaproyek senilai USD 164,7 miliar.