Kontrak Pembangunan Jargas Senilai Rp309,1 Miliar Diteken

Thursday 9 Apr 2020, 2 : 40 am
by
Ilustrasi

JAKARTA-Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan penandatangan kontrak pembangunan jaringan gas (jargas) tahap kedua sebanyak 33.518 sambungan rumah (SR). Pembangunan jargas tersebut senilai Rp309,1 miliar akan diperuntukan untuk 6 (enam) kota/kabupaten.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso menyampaikan, pembangunan jargas ini diharapkan tepat waktu, tepat kualitas dan tepat biaya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku dalam pencegahan Covid-19.

“Dalam melaksanakan pembangunan jargas ini, wajib memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku dalam pencegahan Covid-19. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat,” kata Alimuddin usai penandatanganan online di Jakarta, Jumat (3/4).

Penandatangan paket kontrak sendiri dibagi menjadi dua tahapan secara online dan offline. Kontrak pertama, pembangunan jargas yang diperuntukkan bagi Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kab. Deli Serdang sebanyak 16.709 SR dengan nilai kontrak Rp156,3 miliar.

Sementara paket kontrak lain yang juga diteken adalah Kota Balikpapan, Kab Penajam Paser Utara dan Kota Tarakan sebanyak 16.809 SR dengan nilai kontrak mencapai Rp152,8 miliar.

Sebelumnya pada 10 Maret 2020, Kementerian ESDM dengan Pemerintah Daerah telah meneken 7 paket kontrak senilai Rp862,3 miliar, untuk membangun 82.157 SR di 15 kabupaten/kota.

Dengan adanya penandatangan kontrak tersebut, tercatat sudah ada 21 kabupaten/kota yang akan dibangun fasilitas jargas sepanjang 115.675 SR. Khusus tahun 2020 ini, Pemerintah akan menargetkan alokasi pembangunan jargas di 49 kabupaten/kota sebanyak 266.070 SR.

Alimuddin menambahkan, Pemerintah akan mengevaluasi paket kontrak yang belum diteken. Evaluasi ini dilakukan lantaran ada pengalihan anggaran untuk prioritas penanganan pandemi COVID-19.

“Pemerintah sudah mengumumkan kebutuhan anggaran yang besar untuk Covid-19, semua sektor akan kontribusi, nah nanti pilihan-pilihan yang prioritas mungkin ada yang jalan, mungkin karena durasi waktunya tidak cukup akan kami evaluasi,” ungkap Alimuddin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

WNI Yang Kerja di Liberia Negatif Ebola

JAKARTA-Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek memastikan, bahwa dua orang

Likuiditas Industri Jasa Keuangan Terjaga

JAKARTA-Stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan