Sebagai catatan Indonesia membutuhkan pengembangan produk-produk unggulan ekspor baru, seperti produk makanan dan produk konsumsi lainnya yang halalan toyiban yang banyak dibutuhkan konsumen internasional, islamic fashion, jasa keuangan syariah, dsb.
Hatta menjelaskan perempuan pengelola ekonomi rumah tangga juga memberi kontribusi terhadap perekonomian.
Tercatat, banyak sekali produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perempuan. Bahkan para produsen barang konsumsi selalu melakukan target pasarnya kepada kaum perempuan.
Akan tetapi kemampuan wirausaha perempuan sering kali tidak terungkap dan terbina secara baik.
“Dengan Nota Kesepahaman ini, Pemerintah melalui Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, akan mendukung penumbuh-kembangan muslimat NU menjadi srikandi-srikandi wirausaha yang akan mampu dan mengambil peran dalam perniagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global,” harapnya.