Kuatkan Ketahanan Air Desa, Menteri Marwan Dukung Proyek PATS Gorontalo

Saturday 9 Jan 2016, 9 : 50 pm
by
Menteri Desa Marwan Jafar bersama Wagub Gorontalo Idris Rahim, Plt Bupati Gorontalo Nurlan Darise dan Pimpinan PT Len, serta para kepala desa dan warga sekitar meresmikan pompa air tenaga surya

GORONTALO-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar terus melakukan berbagai upaya agar masalah kekeringan bisa teratasi. Sejumlah program dijalankan, termasuk mendukung penuh pembangunan Pompa Air Tenaga Surya (PATS) di Kabupaten Gorontalo yang bekerjasama dengan PT LEN Industri Provinsi Gorontalo.

Menurutnya, kekeringan maupun kesulitan mendapatkan akses air bersih adalah masalah rutin yang dihadapi Indonesia. Jika musim kemarau tiba, masyarakat di desa-desa sering kesulitan mendapatkan air, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk mengairi sawah pertanian. “Saya yakin dan berharap PATS ini mampu menjadi solusi bagi masyarakat dan petani Gorontalo yang kerap mengalami kesulitan air di musim kemarau. Ini terobosan penting yang harus dikembangkan terus,” ujar Menteri Marwan dalam peluncuran pembangunan dua Pompa Air Tenaga Surya (PATS) Hepuhulawa, Limboto, Gorontalo, Sabtu (9/1).

Menteri Marwan sangat kagum karena proyek PATS di Gorontalo ini adalah pembuka sejarah untuk pertamakalinya PATS dibangun di Indonesia. PATS ini sangat penting dan strategis karena akan memberi jalan keluar dari masalah kekeringan yang secara rutin melanda banyak daerah ketika musim kemarau tiba. “Saya yakin dan berharap PATS  pertama ini bisa menjadi referensi bagi daerah lain dan bisa direplikasi di seluruh Indonesia, terutama daerah yang berpotensi besar menjadi lumbung pangan nasional,” terangnya.

PATS memang dapat mendorong ketahanan pangan, karena kebutuhan air untuk pertanian akan terpenuhi dengan adanya PATS. Dengan demikian, produktivitas pertanian desa pun bisa ditingkatkan.

Menteri Marwan juga menegaskan bahwa 2016 merupakan tahun kerja cepat dengan program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Dalam setiap blusukan ke daerah, tokoh asal Pati, Jawa Tengan ini selalu meninjau progres penggunaan dana desa, termasuk di Gorontalo.

Hingga 8 Januari 2016, dana desa tahap I di Gorontalo sudah diserap di 657 desa, tahap II sebanyak 635 desa, dan tahap III sudah 216 desa. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 100% desa. Tidak ada satu pun desa di Gorontalo yang belum menggunakan dana desa. “Saya mengapreasiasi karena dana desa ini sudah diserap dan dibelanjakan. Ayo gunakan untuk program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bangun infrastruktur jalan desa, bangun irigasi tersier, bangun BUMDesa untuk menggerakkan ekonomi, bangun sarana sosial dasar seperti posyandu, polindes dan PAUD. Gunakanlah dana desa untuk program padat karya,” tandasnya.

Selain mengawal penyaluran dan penggunaan dana desa, sepanjang 2015 Kementerian Desa PDTT telah melaksanakan berbagai program di Provinsi Gorontalo. Ada 35 program dengan total alokasi anggaran Rp168,49 miliar.

Menteri Marwan mengatakan, upaya menyukseskan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi memerlukan kerjasama yang kokoh dari semua elemen masyarakat. “Kita harus bahu membahu dan saling mendukung setiap program. Dengan begitu, tanggung jawab “membangun” tidak hanya menjadi milik “Negara”, namun juga menjadi tanggung jawab bagi seluruh elemen masyarakat di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) Arifin Habiebie menjelaskan, PATS yang dipasang di Gorontalo ini memiliki dua jenis dengan kekuatan menyediakan air yang sangat ampuh. Pertama dengan kekuatan menghasilkan air 3 liter per detik dan dalam satu hari bisa mengairi 1,8 hektar sawah. “Kedua adalah PATS dengan 18 panel yang bisa memproduksi air sebanyak 7 liter per detik, dan dalam sehari bisa mengairi 6 hektar sawah. Ini dalam kondisi musim kemarau,” terangnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IPO

Akumulasi Rugi Capai Rp128,67 Miliar, AKSL Cari Modal Lewat IPO

JAKARTA-Perusahaan peer-to-peer lending (P2P), PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL)

Perlu Dipikirkan Penanganan Covid Menjadi Tupoksi PBB

Oleh: Emrus Sihombing Sampai saat ini, belum ada satu negara