JAKARTA-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) selama sembilan bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih sebesar Rp140,85 persen atau meningkat 8,7 persen dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp129,57 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per Kuartal III-2022 yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (20/10), pertumbuhan laba bersih CEKA tersebut ditopang perolehan penjualan bersih mencapai Rp4,94 triliun atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2021 sebesar 3,69 triliun.
Seiring dengan lonjakan nilai penjualan yang sebesar 33,87 persen itu, jumlah beban pokok penjualan CEKA per Kuartal III-2022 juga mengalami kenaikan menjadi Rp4,65 triliun dari Rp3,44 triliun pada Kuartal III-2021.
Dengan demikian, laba bruto CEKA selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp289,17 miliar atau masih lebih tinggi dibanding periode yang sama setahun sebelumnya senilai Rp252,86 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak per Kuartal III-2022 sebesar Rp180,37 miliar atau lebih tinggi dibanding per Kuartal III-2021 yang senilai Rp164,78 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan senilai Rp39,52 miliar, maka laba bersih periode berjalan yang dibukukan CEKA pada Kuartal III-2022 menjadi Rp140,85 miliar atau bertumbuh 8,7 persen (year-on-year).
Per 30 September 2022, CEKA tercatat mampu menekan jumlah liabilitas menjadi Rp257,78 miliar dari Rp310,02 miliar pada 31 Desember 2021.
Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Kuartal III-2022 meningkat menjadi Rp1,47 triliun dari posisi per akhir Desember 2021 yang sebesar Rp1,39 triliun.