JAKARTA- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sepanjang 2021 membukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp1,26 triliun dari Rp934,02 miliar di 2020.
Peningkatan laba ini terutama ditopang oleh pertumbuhan penjualan di sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Senin (7/2), total nilai penjualan SIDO selama 2021 mencapai Rp4,02 triliun atau mengalami peningkatan dibanding perolehan di sepanjang 2020 yang senilai Rp3,34 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan total penjualan tersebut, pada tahun lalu SIDO mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp1,73 triliun atau lebih besar dibanding 2020 yang senilai Rp1,5 triliun.
Dengan demikian, laba bruto SIDO untuk Tahun Buku 2021 menjadi sebesar Rp2,29 triliun atau masih lebih tinggi dibanding laba bruto di 2020 yang senilai Rp1,84 triliun.
Adapun laba usaha perseroan pada 2021 tercatat Rp1,58 triliun atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya senilai Rp1,15 triliun.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang berakhir 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp1,61 triliun atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp1,2 triliun.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di 2021 yang sebesar Rp352,33 miliar, maka laba tahun berjalan yang dicatatkan SIDO menjadi sebesar Rp1,26 triliun.
Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sebesar Rp1,26 triliun.
Pada 2020, laba bersih SIDO sebesar Rp934,02 miliar.
Per 31 Desember 2021, SIDO mampu menekan total liabilitas menjadi Rp597,79 miliar dari posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp627,78 miliar.
Sedangkan, ekuitas per akhir Desember 2021 tercatat meningkat menjadi Rp3,47 triliun dari Rp3,22 triliun per akhir Desember 2020.
