JAKARTA- PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) selama enam bulan pertama tahun ini mengalami penurunan laba operasi sebesar 1,88 persen (y-o-y) menjadi USD10,45, lantaran tertekan lonjakan beban pokok penjualan maupun beban usaha.
Berdasarkan laporan keuangan PMMP yang dikutip Kamis (1/9), perolehan nilai penjualan di Semester I-2022 sebesar USD100,54 juta atau naik 17,22 persen (y-o-y).
Namun, beban pokok penjualan ikut melonjak 17,31 persen (y-o-y) menjadi USD78,87 juta.
Sehingga, laba bruto perseroan di paruh pertama tahun ini menjadi USD21,67 juta atau masih lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 sebesar USD18,54 juta.
Sepanjang Semester I-2022, PMMP mencatatkan beban usaha mencapai USD11,22 juta atau melambung 42,2 persen (y-o-y).
Dengan demikian, jumlah laba operasi selama enam bulan pertama tahun ini menjadi USD10,45 juta atau melorot 1,88 persen (y-o-y).
Tetapi pada pos beban lain-lain di Semester I-2022, PMMP mencatatkan jumlah beban senilai USD2,37 juta atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021.
Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan perseroan menjadi USD78,08 juta.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di paruh pertama 2022 yang sebesar USD1,62 juta, maka laba tahun berjalan PMMP menjadi sebesar USD6,46 juta atau meningkat 5,04 persen dibanding paruh pertama 2021 yang senilai USD6,15 juta.
Per 30 Juni 2022, total liabilitas PMMP membengkak menjadi USD202,22 juta dari USD194,91 juta per 31 Desember 2021.
Namun, jumlah ekuitas hingga akhir Semester I-2022 tercatat sebesar USD80,13 juta atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2021 yang senilai USD73,67 juta.