Oleh: Mixil Mina Munir, Aktivis Gerak ’98
“Bowo itu arogan, iya. Kesannya memang begitu. Bahwa dia temperamental, iya. Tentang penculikan, dia memang menculik sembilan orang itu. Tapi perintah penculikan itu kan dia dapat dari atasannya.” (wawancara Soemitro Djojohadikusumo kepada Tempo tahun 1999)
Bahwa Prabowo terlibat penculikan aktivis 98 adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri.
Ada 22 kawan-kawan aktivis yang diculik.
9 aktivis dikembalikan, sementara 13 orang masih belum ditemukan.
Pengakuan tersebut disampaikan Prabowo sendiri, juga oleh Jend TNi (Purn) Wiranto dan Soemitro Djojohadikusumo Ayahnya.
Dikuatkan oleh pernyataan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dalam amar putusannya tanggal 21 Agustus 1998.
Sebagai Aktivis 98 yang punya tanggungjawab sejarah dalam menjatuhkan rezim orde baru tentu kami harus meneruskan cita-cita perjuangan yang sampai saat ini belum tuntas.
Aktivis 98 harus tetap konsisten berjuang dalam melanjutkan cita-cita reformasi 98.
Menjaga demokrasi yang mulai dibelokkan, tetap menuntut penegakan hukum dan pengadilan HAM serta mencari kawan-kawan kami yang dihilangkan oleh negara.
Dalam pemilihan Presiden 2024 ini kita punya pekerjaan besar yaitu menghadang kembalinya orde baru berkuasa.
Selama 25 tahun reformasi ini sesungguhnya bangsa Indonesia telah menapaki demokrasi yang lebih baik. Tapi pada pemilihan presiden 2024 ini kita sedang menghadapi ujian yang sangat berat.
Yaitu upaya kembalinya anasiranasir orde baru.
Rakyat Indonesia tidak boleh salah mencari memimpin.
Mencari figur pemimpin bukan hanya melihat visi dan misi semata, tapi juga harus melihat kembali rekam jejak masa lalunya.
Upaya mengingatkan dosa-dosa masa lalu orde baru harus terus kami suarakan.
Banyak generasi masa kini yang belum tahu sejarah, lupa dan abai. Juga pemerintah yang cenderung melupakan tentang sejarah kelam militerisme.
Tabloid GERAK 98 ini sebagai upaya untuk mengingatkan kembali tentang sejarah kelam bangsa. Tabloid GERAK 98 berisi tentang catatan kelam Prabowo.
Penculikan aktivis 98, pengakuan aktivis 98 yang diculik, mereka juga sempat bertemu dengan korban semasa dalam ruang isolasi.
Fakta-fakta ini kami beberkan sebagai bukti bahwa ada penculikan anak bangsa yang hingga saat ini belum dikembalikan.
Tabloid GERAK 98 tidak memuat fitnah dan tidak ada hoaks didalamnya.
Semua yang kami sajikan adalah fakta, kami mengumpulkan kepingan kejujuran agar rakyat dan generasi bangsa tersadarkan.
Dalam pemilihan presiden 2024, kami Gerak 98 menyerukan kepada rakyat untuk tidak memilih pemimpin yang punya rekam jejak hitam, pernah dipecat dari dinas tentara dan tangannya yang berlumuran darah. Kita juga menolak capres yang memanipulasi kesadaran rakyat dengan joget, gemoy dan gimik untuk menutupi kekurangan fisik, kedangkalan gagasan dan menutupi kejahatan masa lalunya.
Kemenangan Prabowo adalah kemunduran bagi demokrasi, ancaman bagi aktivis HAM, serta terkekangnya kebebasan berekspresi para seniman.
Kemenangan Prabowo-Gibran bentuk nyata kembalinya orde baru, matinya moral dan etika bernegara, tidak berfungsinya konstitusi dan menangnya dinasti politik serta kemenangan para koruptor.
Untuk itu kami GERAK 98 MENOLAK dengan KERAS kembalinya orde baru dalam segala bentuknya.
Semoga Allah SWT meridhoi perjuangan kita, memakmurkan bangsa ini, menjauhkan marabahaya dari negeri ini.
Semoga Allah SWT menjadikan bangsa ini, bangsa yang kuat, dan rakyatnya sejahtera.
