JAKARTA-Firma think-tank Indonesia Strategist bersepakat dengan Institut Masa Depan Malaysia (MASA) membentuk aliansi kerja sama untuk kegiatan penelitian bidang-bidang penting seperti praktik lingkungan, sosial dan tata kelola (ESC), bisnis, hak asasi manusia, dan peluang ekonomi yang muncul di Malaysia dan Indonesia.
Ini adalah awal untuk kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak .
Kesepakatan ini telah dirancang sejak beberapa bulan lalu.
Proses penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2023, dan diresmikan bersamaan dengan kunjungan CEO MASA Azril Mohd Amin di sela-sela kunjugannya di Jakarta pekan lalu.
“Kerjasama ini adalah pembuka jalan diskusi dan kolaborasi lintas batas yang diharapkan berdampak baik bagi kedua belah negara. Ini merupakan awal tepat bagi kolaborasi yang diharapkan lebih nyata, seperti pertukaran jaringan ahli, kolaborasi program dan pertukaran data,” ujar Azril.
Sementara di peresmian kerja sama yang digelar di Artotel Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta 29 Oktober 2023 itu, Eko Ratrianto, Executive Director Indonesia Strategist mengatakan bahwa Malaysia adalah negara yang cukup berperan penting bagi Indonesia.
Demikian pula Indonesia bagi negara tetangga ini.
Kedua negara selain serumpun, sama-sama mewakili kekuatan produsen komoditas dunia seperti minyak kelapa sawit.
“Kendati ini adalah kerja sama pada level riset dan pertukaran data dan peneliti, namun ke depan diharapkan mampu menciptakan kesempatan bisnis bagi pelaku usaha di Malaysia dan Indonesia. Kedua lembaga bisa menjadi jembatan komunikasi dari pemangku di Malaysia dan Indonesia,” ujar dia.