JAKARTA-Direktorat Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjawab langsung surat yang dikirim
Komite Pengusaha Mikro Kecil menengah Indonesia Bersatu (KOPITU).
Surat ini terkait dengan keluhan pengusaha Amplas dan Sinergitas untuk memajukan IKM Indonesia di berbagai sector.
Surat tersebut langsung di eksekusi dengan diadakanya rapat daring lewat Zoom yang dihadiri oleh Yoyok Pitoyo dan Jajaranya selaku perwakilan KOPITU dan Pengusaha Amplas, Serta Reni Yanita selaku Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin RI.
Dalam rapat tersebut Yoyok Pitoyo menyampaikan IKM Amplas terdampak imbas dari Impor amplas yang dilakukan oleh beberapa perusahaan tanpa memperhatikan pembuat amplas lokal Indonesia serta terkait standarisasi yang masih rancu dalam prosesnya.
“IKM Amplas memang saat ini untuk proses standarisasinya masih bersifat sukarela,” ujar Yoyok.
Sementara itum Reni Yanita berharap pengusaha amplas bisa terlebih dahulu memenuhi perizinan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Hal ini penting agar kedepanya produk local bisa mendapatkan akses ke pasar perusahaan perusahaan baik bumn maupun lainya yang membutuhkan amplas.
Tentunya sebagai langkah strategis dalam menanggulangi masalah terkait IKM Amplas maupun IKM lainya, kedua belah pihak KOPITU & Ditjen IKM Kemenperin sepakat untuk bekerjasama dalam mengadakan sosialisasi, pelatihan dan sinergitas Rumah Produksi bersama ( Factory Sharing ) untuk IKM Indonesia yang lebih maju.
