Listing Perdana di BEI, Harga BMHS Mentok di Batas Atas Titik Autorejection

Tuesday 6 Jul 2021, 10 : 26 am
by
suspensi, BEI, Saham HITS, KJEN
ilustrasi

JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (6/7), harga saham PT Bundamedik Tbk (BMHS) langsung bergerak menguat sebesar 24,7 persen atau mentok di batas atas titik autorejection di level Rp424 per saham.

Saham perusahaan yang dikenal juga dengan sebutan Bundamedik Healthcare System ini ditawarkan Rp340 per lembar tersebut langsung menguat ke level Rp424 per lembar, dengan volume transaksi sebanyak 6.969 lot. Sehingga, nilai transaksi di awal perdagangan hari ini tercatat senilai Rp295,49 juta.

Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), emiten ke-24 di 2021 ini menawarkan saham kepada publik sebanyak 682 juta lembar bernilai nominal Rp20 per saham atau setara dengan 7,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Maka, pada aksi korporasi ini perusahaan yang di bidang rumah sakit, poliklinik dan layanan kesehatan tersebut mampu meraup dana masyarakat sebanyak Rp231,88 miliar.

Pada pelaksanaan IPO, manajemen BMHS menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Menurut Direktur Utama BMHS, Nurhadi Yudiyantho, selama masa penawaran umum pada 30 Juni-2 Juli 2021, saham perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) pada penjatahan terpusat (pooling allotment) sebanyak lebih dari 40 kali.

Nurhadi mengatakan, dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi BMHS dari Akasya Investments Limited.

Selain itu, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan, seperti pembelian obat, alat medis dan kebutuhan penunjang lainnya.

Dia menambahkan, saham BMHS masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES), sesuai Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: Kep-28/D.04/2021 tertanggal 28 Juni 2021 tentang Penetapan Saham PT Bundamedik Tbk Sebagai Efek Syariah.

“PT Bundamedik Tbk merupakan perusahaan induk, sekaligus emiten ke-2 dari grup usaha yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, setelah PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) sebagai perusahaan asosiasi BMHS yang lebih dahulu mencatatkan saham di BEI,” kata Nurhadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BNI Syariah Dukung Peluncuran Buku Jurus Sehat Rasulullah

JAKARTA-BNI Syariah mendukung peluncuran buku “Jurus Sehat Rasulullah” karya Ustadz

Alokasi Anggaran Mitigasi Bencana Diperbesar

JAKARTA-Pemerintah bersama dengan DPR telah mengalokasikan anggaran yang lebih besar