Oknum tersebut diduga mempunyai hubungan kedekatan dengan Tersangka Erizal bin Sanidjar Ludin sehingga perbuatan Erizal patut diduga mendapat restu dari oknum tersebut.
Padahal pembiayaan kepada PT Aditya Tirta Renata (ATR) dan PT Evio Securities (EVS) Telah Jatuh Tempo sebesar Rp 155.237.990.293,- dengan Jaminan Saham SIAP yang sedang dihentikan sementara perdagangannya.
Semestinya Danareksa Sekuritas jika diawasi dengan baik oleh induk perusahaan BUMN PT. Danareksa ( Persero ) maka jaminan saham tersuspen segera diganti dengan jaminan lain yang likuid.
Atau sebelum saham SIAP tersuspen maka dilakukan penagihan pembayaran atas pembiayaan tersebut atau diganti dengan jaminan lain dengan nilai mencukupi dari nilai investasi.
Sebagian perusahaan yang menerima kucuran pembiayaan tersebut, antara lain FR, API, BJS, WS, MCI, serta ATR.
Berdasarkan dokumen yang diterima, pembiayaan PT Danareksa kepada PT FR sebesar RP 201.000.000.000,00.
Berdasarkan Nilai Agunan Yang Tidak Mencukupi Nilai Pembiayaan Sebesar Rp 342.065.445.600,00
Atau Rasio Agunan Hanya 29,82% sehingga berpotensi merugikan Negara sekitar Rp. 140.000.000.000,- ;
Demikian juga pembiayaan oleh PT Danareksa (Persero) qq Divisi Direct Investmen kepada PT (API).
Dari total pembiayaan yang disalurkan kepada FR, rasio agunan yang diberikan oleh perusahaan tersebut hanya 29,82 persen atau Rp342,06 miliar.
Nilai Agunan Saham atas Fasilitas dibawah yang Seharusnya dengan Selisih Kurang Sebesar Rp 121.637.500.000.
Demikian juga nilai jaminan tambahan tidak mencukupi berupa lahan tanah di Kalimantan ternyata harganya sangat murah.
Nilai agunan yang tidak mencukupi nilai pembiayaan berpotensi merugikan negara sekitar Rp140 miliar.
“Jadi, kami menyampaikan laporan dugaan tindak pidana korupsi yang berpotensi merugikan negara sebesar Rp659,07 miliar,” jelasnya.
Dia mengatakan seluruh temuan ini telah dilaporkan kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung.
“Penyelidikan dan penyidikan sebagai bentuk kontrol masyarakat guna mendapatkan pelayanan hukum secara benar dan adil,” tutup Boyamin.
