Putu menambahkan, fungsi AMMDes ambulance feeder selama ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lebak, Banten. Misalnya, untuk membantu masyarakat yang sakit menuju Puskesmas atau rumah sakit setempat, bahkan sempat menjadi fasilitas proses persalinan.
“Menariknya, sudah ada dua ibu yang melahirkan anaknya di AMMDes, dan akhirnya nama anaknya juga disamakan dengan nama AMMDes,” tuturnya.
Sebab, selama ini, ibu yang sedang hamil tua biasanya ditandu untuk menuju ke fasilitas kesehatan.
AMMDes ambulance feeder telah menjadi proyek percontohan, karena dinilai bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Apalagi, di Kabupaten Lebak, masih ada belasan desa yang akses jalannya buruk dan berbatu-batu sehingga sulit dijangkau dengan mobil ambulans konvensional.
Pada bulan Juli 2019, Kemenperin bersama Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT. Samudera Marine Indonesia, PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT. Kreasi Mandiri Wintor Distributor telah menandatangani kerja sama untuk program “Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans” di Lebak, Banten.
“AMMDes ini dilengkapi differential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan kontur medan yang akan dilalui, sehingga tidak selip di medan ekstrim dengan infarstruktur minim,” ungkapnya.
AMMDes telah memiliki tingkat kandungan komponen lokal yang cukup tinggi, yakni mencapai 70%.