Melantai di BEI, Saham NASI Mentok di Batas Atas Titik Autorejection

Monday 13 Dec 2021, 3 : 53 pm
PT Wahana Inti Makmur Tbk

JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) bergerak menguat hingga sebesar 34,19 persen atau menyentuh batas autorejection atas (ARA) di level Rp208 per saham.

Saham NASI yang ditawarkan seharga Rp155 per lembar tersebut langsung menguat hingga ke posisi Rp208, meski sempat menyentuh harga terendah di level Rp150 per saham.

Volume transaksi di awal pembukaan sebanyak 33,65 juta saham dan frekuensi transaksi sebanyak 2.357 kali.

Sehingga, pada awal pembukaan Sesi I hari ini, nilai transaksi IPPE tercatat sebesar Rp7 miliar.

Saat pelaksanaan IPO, produsen dan pemasok beras ini menawarkan saham ke publik sebanyak 200 juta lembar bernilai nominal Rp10 per lembar atau sebesar 24,77 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan harga penawaran saham NASI yang sebesar Rp155 per lembar, maka emiten ke-52 di 2021 ini mampu meraup dana dari masyarakat sebesar Rp31 miliar.

Pada pelaksanaan aksi korporasi ini, manajemen NASI menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Rencananya, dana hasil IPO NASI —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk belanja modal sebesar 75 persen, sedangkan sebesar 10 untuk pembelian kendaraan bermotor.

Sementara itu, sebesar 12 persen untuk membiayai pembangunan gudang dan sisanya untuk pelunasan pembelian tanah di Subang, Jawa Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dengan program unggulan ini, masyarakat dapat berdonasi dengan 10 ribu rupiah atau lebih untuk dapat ikut berperan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan melalui aplikasi BSI Mobile, bsmu.or.id, dan jadiberkah.id.

YBSMU Luncurkan Program 10Ribu Untuk Sejuta Kebaikan  

JAKARTA-Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (YBSMU) yang merupakan mitra strategis

Pertumbuhan Investasi Diprediksi Melambat

JAKARTA-Pertumbuhan investasi yang masuk ke Indonesia diprediksi mengalami perlambatan. Hal