Melantai Perdana di BEI, Gerak Fluktuatif Saham BBSI Naik ke Level Rp595

Monday 7 Sep 2020, 11 : 01 pm
by
Penghentian sementara perdagangan saham TIRA terbatas pada upaya untuk melakukan cooling down
ILustrasi

JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) langsung menguat ke level Rp550 dari harga penawaran Rp480 per saham yang selanjutnya bergerak fluktuatif dan sempat menyentuh level tertinggi di posisi Rp600 per saham.

Harga saham BBSI bernilai nominal Rp100 per lembar yang ditawarkan Rp480 per saham tersebut langsung melonjak ke Rp590 dengan volume transaksi tercatat sebanyak 44.943 lot.

Sehingga pada awal perdagangan Senin (7/9), nilai transaksi emiten ke-38 yang sahamnya tercatat di BEI selama 2020 tersebut mencapai Rp2,4 miliar.

Harga saham BBSI bergerak fluktuatif dengan harga terendah di level Rp500 dan harga tertinggi di posisi Rp600.

Namun, akhirnya harga saham perbankan ini betah berada di level Rp595 dengan volume transaksi sebanyak 142.272 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp8,3 miliar dan terus bergerak hingga Rp9,5 miliar.

Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), perusahaan yang bergerak di bidang usaha bank umum swasta nondevisa ini menunjuk PT Binaartha Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dengan pencatatan perdana saham ini, maka BBSI tercatat sebagai emiten ke-702 di BEI.

Menurut Direktur Utama Bank Bisnis, Laniwati Tjandra saat seremoni pencatatan perdana saham BBSI, Jakarta, Senin (7/9), saham perseroan mendapatkan minat positif dari para investor yang tercermin dari adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 15,28 kali dari jumlah saham yang ditawarkan untuk porsi pooling.

Bank Bisnis melepas saham ke publik sebanyak 394,76 juta lembar atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Dengan harga penawaran senilai Rp480 per saham, maka melalui IPO ini PNGO berhasil meraup dana masyarakat sebesar Rp189,49 miliar.

Rencananya, sebesar Rp15 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan untuk perluasan jaringan, sebesar Rp18 miliar untuk pengembangan teknologi sistem informasi dan selebihnya untuk modal kerja dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sumbang Rp 186 Triliun ke PDB, Industri Kreatif Sangat Prospektif

SUMATERA BARAT-Perkembangan industri fesyen Indonesia sangat menjanjikan sangat prospektif untuk
Marsel Jeramun

Marsel Jeramun Bicara Soal Tata Kelola Pemerintahan Daerah di UKWM Surabaya

SURABAYA-Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Marselinus Jeramun atau