JAKARTA-Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengatakan Mesir merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Afrika. Nilai total perdagangan Indonesia-Mesir pada 2014 mencapai 1,49 miliar dollar AS, dengan surplus sebesar 1,2 miliar dollar AS untuk Indonesia. “Selama lima tahun terakhir (2010-2014) tren perdagangan kedua negara meningkat sebesar 4,1%,” ujar Menlu Retno usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Bebas Visa dengan Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit di Jakarta, Jumat (4/9).
Menlu mencatat, nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Februari 2015 tercatat sebesar 209,25 juta dollar AS. Sementara nilai impor Indonesia tercatat sebesar 14,80 juta dollar AS, sehingga pada periode tersebut Indonesia surplus 194,44 juta dollar AS. “Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir meliputi emas, kabel dan konduktor listrik, furnitur, bahan tekstil, pakaian jadi, buah segar, dan tembaga,” imbuhnya.
Sebelumnya kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan MOU mengenai bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas, dalam rangka meningkatkan intensitas hubungan antar pemerintahan. Kedua Menlu juga menandatangani kerjasama pelatihan para diplomat.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Mesir Abdul Fatah Al-Sisi juga menggelar pertemuan di Istana Negara. Pertemuan kedua kepala negara juga membahas peningkatan hubungan perdagangan dan investasi, mengingat jumlah investasi Indonesia cukup besar di Mesir. “Indonesia meminta agar Pemerintah Mesir dapat memberikan kemudahan-kemudahan dan perlindungan bagi investor Indonesia,” kata Presiden Jokowi.