Menperin: Energi Bukan Komoditas, Tetapi Pendorong Ekonomi

Monday 10 Aug 2015, 3 : 44 pm
by
Menperin, Saleh Husin bersama Mentri ESDM, Sudirman Said

JAKARTA-Aktivitas industri di Indonesia menyerap hampir separuh energi nasional. Energi juga telah menjadi penggerak kelangsungan industri yang menghasilkan devisa dan lapangan kerja.
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menegaskan, posisi sentral energi tersebut mendorong perubahan paradigma. “Energi jangan lagi dipandang sebagai komoditas semata, energi tidak lagi sesuatu yang diperdagangkan begitu saja melainkan diperlakukan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menperin pada Sidang Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Ke-15 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/8).
Dengan kata lain, jika energi sebagai pendorong maka energi merupakan modal pembangunan untuk pengolahan dan meningkatkan nilai tambah. Pendapatan negara pun bergeser dari sebelumnya di hulu dan lantas dituai di hilir. “Misalnya gas, jika pasokan dan harganya lebih sesuai harapan pelaku bisnis manufaktur, maka produksi akan meningkat, lapangan kerja bertambah dan tentu saja efisiensi yang mendongkrak daya saing. Belum lagi ada pendapatan dari pajak,” ujarnya.
Menperin juga mengungkapkan, sektor industri merupakan pengguna energi terbesar, kurang lebih sekitar 42 persen atau 46,5 MTOE dari total konsumsi energi secara nasional (baik berupa bahan bakar maupun feedstock).
Diperkirakan kebutuhan energi sektor industri pada tahun 2035 sebesar 151 MTOE, dengan bauran energi terbesarnya adalah gas (39 persen).
Sayangnya, ada beberapa kendala di industri untuk memenuhi kebutuhan energinya. Terutama, sulitnya memperoleh pasokan energi gas dengan biaya murah dan efisien serta terbatasnya infrastruktur listrik yang dibutuhkan kawasan industri.
Kementerian Perindustrian juga menekankan peningkatan partisipasi komponen produksi lokal (local content) untuk Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). “Salah satu langkahnya yaitu pada proyek transmisi listrik 46 ribu km, komponennya diharapkan berasal dari industri nasional seperti baja pada tower, kabel dan komponen lainnya,” pungkas Menperin Saleh Husin.
Menyoal konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk produk industri otomotif, Menperin mengingatkan penyediaan fasilitas pendukung. “Yang paling utama yaitu harus didahulukan ketersediaan infrastruktur energi yaitu stasiun pengisian bahan bakar gas atau SPBG. Bukan hanya disediakan di kota besar tetapi merata di seluruh pelosok Tanah Air,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

inisiatif modern bank serta digital banking menjadi salah satu komitmen BSI untuk mewujudkan one stop financial banking serta memberikan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi melalui kecepatan akses, ketepatan serta keamanan dalam bertransaksi.

Bank Syariah Indonesia Operasikan Kantor Cabang Digital

JAKARTA-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meresmikan kantor cabang digital

Fahri : Ada Pihak Luar Dorong Pemecatan

JAKARTA-Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menuding ada pihak luar yang