JAKARTA-Sepanjang 2020, PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) hanya membukukan pendapatan senilai Rp37,07 miliar atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang mencapai Rp64,09 miliar, sedangkan laba bersih perseroan pada tahun lalu senilai Rp5,18 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan EAST Tahun Buku 2020 yang dipublikasi di Jakarta, Jumat (5/3), penurunan pendapatan Eastparc Hotel tersebut telah menekan laba bersih perseroan di 2020 menjadi Rp5,18 miliar dari Rp9 miliar pada tahun sebelumnya.
Namun sepanjang 2020, EAST berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp13,39 miliar, padahal setahun sebelumnya mencapai Rp23,65 miliar.
Sehingga, laba kotor perseroan pada tahun lalu tercatat senilai Rp23,68 miliar atau lebih rendah dibanding 2019 yang sebesar Rp40,44 miliar.
Pada tahun lalu, EAST mencatatkan beban usaha sebesar Rp19,52 miliar dan beban penyusutan senilai Rp2,17 miliar.
Maka, laba usaha perseroan pada 2020 tercatat sebesar Rp2 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp2,42 miliar. Dengan demikian, laba sebelum pajak EAST untuk Tahun Buku 2020 sebesar Rp4,42 miliar, dengan manfaat hasil pajak Rp763,86 juta.
Hingga 31 Desember 2020, EAST tercatat mampu menekan jumlah liabilitas menjadi Rp17,99 miliar dari Rp51,68 miliar per 31 Desember 2019.
Sedangkan jumlah ekuitas per akhir 2020 tercatat Rp244,84 miliar atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi per akhir 2019 senilai Rp241,08 miliar.
Penurunan jumlah liabilitas EAST yang sebesar 65,18 persen (year-on-year) tersebut lebih dipengaruhi oleh pelunasan sebagian utang perseroan kepada lembaga perbankan.
“Sehingga, total liabilitas perseroan juga mengalami penurunan,” kata Direktur EAST, Muhammad Anis dalam laporan resmi perseroan kepada PT Bursa Efek Indonesia.
