Mundur Saja, Caketum Golkar Bergizi Buruk

Sunday 16 Nov 2014, 1 : 52 pm

JAKARTA-Kandidat ketua umum Partai Golkar harus memiliki “gizi tinggi”. Karena tanpa “gizi” sulit rasanya memenangkan pertarungan.

Menurut  pengamat politik FISIP UI, Agung Suprio, Partai Orde Baru memang terkesan sangat kuat tradisi transaksionalnya. “Tradisi itu sudah bukan rahasia lagi,” terangnya

Menjelasng Munas Partai Golkar, ada sekitar tujuh  calon ketua umum, selain Aburizal Bakrie, misalnya Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita,  Airlangga Hartato, Hajriyanto Y Tohari, MS Hidayat, dan Priyo Budi Santoso, dan Zainuddin Amali.

Lebih jauh kata Agung,  tradisi Partai Golkar, yang akan jadi ketua umum adalah kader yang punya kapital besar. “Yang ‘gizinya’ pas-pasan walaupun kader terbaik dan bersih hampir tidak mungkin memenangkan persaingan di munas,” ucapnya

Istilah ‘gizi’ dalam politik, kali pertama dilontarkan oleh cendekiawan muslim Nurcholish Madjid atau Cak Nur. Pada tahun 2003, Cak Nur sebagai salah satu calon peserta konvensi calon presiden Partai Golkar menyatakan mundur dari kompetisi karena tak cukup punya ‘gizi’.

Karena itu, kata Agung, tidak mengherankan bagi kader muda sekalipun berkualitas sulit tampil sebagai pemenang. “Orang seperti Hajriyanto yang cerdas, bersih dan berkualitas akan sulit menjadi pemenang. Tapi kemunculannya di bursa caketum bisa menghidupkan demokrasi,” pungkasnya. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT Samudera Indonesia Tbk

Rata-rata Nilai Transaksi Harian BEI Tembus Rp17,12 Triliun

JAKARTA – Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

Petani Thailand Sudah Manfaatkan Bioteknologi

JAKARTA-Kalangan petani Jepang dan Thailand sejak lama sudah familiar dengan