Selanjutnya, sebesar Rp16,22 miliar untuk capex berupa pembelian mesin dan perlengkapan layanan utama NANO, sebesar Rp17,05 miliar untuk capex berupa pembelian mesin dan perlengkapan implementasi teknologi pemanfaatan limbah, senilai Rp3,62 miliar untuk capex berupa pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Sementara itu, sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya sekaligus rasa hormat kepada Bursa Efek Indonesia telah memberikan ruang dan kesempatan bagi perusahaan berbasis teknologi skala kecil seperti kami, khususnya teknologi nano yang memiliki penerapan luas untuk bergabung di pasar modal melalui Papan Akselerasi,” kata Direktur Utama NANO, Suryandaru usai pencatatan perdana saham NANO di BEI.
Saat itu Suryandaru mengatakan, pencatatan NANO di Papan Akselerasi diharapkan bisa menumbuhkan kinerja keuangan dan kinerja operasional perseroan.
“Kami menjadikan pasar modal sebagai strategi masuk. Ini sejalan dengan slogan BEI, ‘Jangan Menunggu Besar untuk IPO, tetapi Jadilah Besar dengan IPO’,” kata Suryandaru