NISP Proyeksikan Posisi IHSG di Kisaran 6.400-6.700

Monday 27 Sep 2021, 6 : 43 pm
by
Optimisme pemulihan ekonomi lebih lanjut diharapkan dapat mendorong IHSG untuk kembali bergerak ke kisaran 6.400-6,700 di akhir tahun,
Ilustrasi

JAKARTA-PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memperkirakan, pada akhir tahun ini posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada rentang 6.400-6.700, karena ditopang sentimen positif terkait pelonggaran kebijakan PPKM maupun ekspektasi tapering The Fed yang bersahabat.

Proyeksi IHSG tersebut disampaikan oleh Wealth Management Head NISP, Juky Mariska di Jakarta, Senin (27/9).

“Optimisme pemulihan ekonomi lebih lanjut diharapkan dapat mendorong IHSG untuk kembali bergerak ke kisaran 6.400-6,700 di akhir tahun,” kata Juky.

Dia menyebutkan, tren pemulihan ekonomi Indonesia di Semester II-2021 akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen positif, seperti pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), akselerasi vaksinasi dan dukungan stimulus pemerintah.

Sehingga, lanjut Juky, faktor-faktor positif tersebut diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi secara lebih lanjut untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 3,7-4,5 persen.

Dia menyampaikan, katalis positif lainnya adalah, tingkat vaksinasi pertama yang telah mencapai lebih dari 30 persen populasi, jumlah kasus positif Covid-19 yang berangsur menurun.

Indikator aktivitas ekonomi (PMI Manufacturing Index), walaupun masih mengalami kontraksi di angka 43,7, namun angka ini menunjukkan perbaikan dibanding Juli 2021 yang hanya sebesar 40,1 poin.

Selain itu, inflasi Agustus 2021 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sebesar 0,03 persen (month-to-month).

Namun mengalami peningkatan secara tahunan di level 1,59 persen, dibandingkan pada Juli 2021 yang sebesar 1,52 persen.

Terkait sentimen dari luar negeri, menurut Juky, hasil risalah pertemuan para petinggi Federal Reserve (The Fed) telah mengindikasikan adanya usulan untuk memulai tapering atau pengurangan pembelian aset obligasi di akhir 2021.

Dia menyatakan, pidato Gubernur Fed, Jerome Powell pada simposium Jackson Hole di akhir Agustus, turut mengonfirmasi rencana tapering-off.

“Suku bunga Fed masih akan tetap dipertahankan di level saat ini, walaupun terdapat lonjakan inflasi yang dinilai bersifat sementara,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, The Fed juga meyakini bahwa pemulihan sektor tenaga kerja telah berlangsung cukup baik, meski belum kembali ke level pra-pandemi.

“Akibatnya, pelaku pasar menilai bahwa pengetatan kebijakan atau tapering tidak akan terjadi secara agresif yang dapat mengakibatkan tantrum atau kepanikan pada pasar,” papar Juky.

Secara historis, ungkap Juky, bulan Agustus selalu identik dengan bulan yang kerap terjadi koreksi di pasar saham.

Namun, jelas dia, pada Agustus 2021 laju IHSG justru tercatat menguat sebesar 1,32 persen

“Pelonggaran PPKM di tengah menurunnya jumlah kasus harian Covid-19, serta ekspektasi tapering yang lebih bersahabat turut menjadi sentimen positif bagi pasar saham. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp4 triliun di Agustus 2021,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menkeu Tak Sempat Libur Lebaran, Kebut RUU APBN 2022

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyaani Indrawati mengaku tidak sempat menikmati

Lampaui Target, Rekening Simpel Tembus 117.911 Rekening

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah rekening program Simpanan Pelajar