OJK: Pasar Saham, Obligasi dan Bursa Karbon Menguat pada Triwulan I 2024

Wednesday 3 Apr 2024, 10 : 44 am
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi

JAKARTA – Pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan tren penguatan, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,22% year to date (ytd) ke level 7.288,81, nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11.692 triliun atau naik 0,15% ytd, serta membukukan net buy sebesar Rp26,28 triliun ytd.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengemukakan, penguatan terjadi di antaranya di sektor bahan baku dan sektor barang konsumen primer.

“Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham tercatat Rp10,98 triliun ytd,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (03/4/2024).

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,14% ytd ke level 378,88.

Secara ytd, yield SBN secara umum meningkat dengan rata-rata sebesar 8,92 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp31,35 triliun ytd.

Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident juga tercatat net sell sebesar Rp1,41 triliun ytd.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi per 27 Maret 2024 tercatat sebesar Rp818,17 triliun (turun 0,80% ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp488,73 triliun atau turun 2,54% ytd dan tercatat net redemption sebesar Rp29,95 triliun pada Maret 2024.

Antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat, tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp48,04 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 15 emiten hingga 28 Maret 2024.

Sementara itu, masih terdapat 123 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp59,68 triliun.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 28 Maret 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 517 Penerbit, 170.923 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,09 triliun.

Terkait Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Maret 2024, tercatat 53 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 571.956 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp35,30 miliar, dengan rincian nilai transaksi 27,89 persen di Pasar Reguler, 19,76 persen di Pasar Negosiasi dan 52,35 persen di Pasar Lelang.

Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.546 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Revisi APBN Agar Postur Anggaran Negara Lebih Realistis

JAKARTA-Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Prof. Firmanzah. Ph.D

Fitur Terbaru Biometrik, Buka Rekening di BSIMobile Kini Kurang dari 5 Menit

JAKARTA-PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) atau BSI terus melakukan transformasi