Pameran Hasil Litbang Industri Tahun 2013 di Kemenperin

Friday 12 Apr 2013, 7 : 22 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Pada era globalisasi dan perdagangan bebas, daya saing industri di suatu negara ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kesiapan dalam penyerapan dan penguasaan teknologi serta kemampuan untuk berinovasi.

Untuk itu, peran penelitian dan pengembangan (litbang) menjadi penting dalam mendukung program pengembangan industri.

Demikian dikatakan Kepala BPKIMI Arryanto Sagala dalam sambutannya saat membuka Pameran Hasil Litbang Industri Tahun 2013 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindusrian, Jakarta, Selasa – 9 April 2013.

“Semoga dengan terselenggaranya pameran ini dapat menjadi pendorong semangat kita dalam berkarya dan berinovasi untuk mewujudkan Industri nasional yang mandiri, kuat dan berdaya saing,” kata Kepala BPKIMI.

Pameran dengan tema “Peran Balai Litbang Dalam Mendukung Daya Saing Industri Nasional” ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 9-12 April 2013 di Plasa Pameran Industri.

Peserta pameran terdiri dari 11 Balai Besar, 10 Baristand Industri, Pusat Standardisasi dan Puskajitek dan HKI serta 22 industri binaan balai yang keseluruhannya menempati 44 booth.

Menurut Kepala BPKIMI, sebagai bangsa yang ingin maju, industri nasional harus terus meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi dan inovasi.

“Teknologi yang berkembang semakin cepat danmutakhir harus dikuasai dan disebarkan ke masyarakat sehingga dapat diterapkan di industri,” tegasnya.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian melalui 11 Balai Besar dan 11 Balai Riset dan Standardisasi Industri yang tersebar di seluruh Indonesia ikut berperan dalam litbang teknologi serta menyebarluaskan hasilnya kepada industri, terutama industri kecil dan menengah (IKM).

Dalam upaya mempercepat hasil inovasi yang dapat diaplikasikan dan dikomersilkan, Kementerian Perindustrian memiliki beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan, diantaranya:

Pertama, sejak awal penelitiannya, para peneliti perlubekerjasama dengan   duniausahaindustri untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan yangdihadapi mereka.

Kerjasama ini dapat bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, meminimalkan jumlahenergi yang digunakan dalam proses produksi, dan meminimalkanjumlahlimbahyang dihasilkan dalam proses produksi.

Kedua, peneliti dapat diberikan topik-topik penelitian untuk mensubstitusi ketergantungan impor, baku atau bahan penolong dari berbagai kelompok industri, sesuai kompetensi balai yang selama ini terus meningkat dalam rangka menghemat devisa negara.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk-produk impor.

Untuk itu diperlukan suatu langkah untuk mengatasi ancaman tersebut melalui kebijakan yang telah dicanangkan pemerintah, yaitu program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam negeri (P3DN) yang tertuang dalam Inpres No. 2 Tahun 2009.

“Kendala dalam pelaksanaan program tersebut, yaitu mengenaipola pikir masyarakat yang masih import minded. Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa produk impor masih lebih baik dari produk lokal atau dalam negeri,” kata Kepala BPKIMI.

Oleh karena itu, anggapan tersebut harus dikikis melalui kerjasama berbagai pihak, antara pemerintah, pengusaha, akademisi, dan masyarakat.

Sejalan dengan strategi percepatan komersialisasi hasil litbang dalam rangka substitusi produk impor,diperlukanjuga doronganindustri nasional untuk mengisi pasar dalam negeri, yang secara bertahap diharapkan akan memiliki kualitas yang lebih baik dengan harga yang kompetitif sehingga dapat bersaing di pasar ekspor.

Pasalnya, kegiatan litbang industri berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas produk dalam negeri dan efisiensi biaya.

“Saya berharap kegiatan Litbang di Balai Besar dan Baristand tetap fokus pada kebutuhan industri untuk dapat meningkatkan daya saing industri, utamanya IKM”.

Sesuai tujuan pada penyelenggaraan Pameran Hasil Litbang Industri, dimana dengan menampilkan hasil-hasil riset, inovasi dan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang industri dalam negeri, diharapkan bisa menjadi ajang promosi dalam mensosialisasikan hasil temuan dan inovasi teknologi dibidang industri serta dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai produk bangsa sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK: Tingkat Pengaduan Konsumen Meningkat

MEDAN-Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti S Soetiono

Gandeng Schlumberger, Pertamina Geothermal Energy Siap Optimalkan Potensi Panas Bumi

JAKARTA-Kesepakatan kerja sama kembali dirampungkan oleh PT Pertamina Geothermal Energy