Pasar Domestik Perlu Dimaksimalkan

Friday 10 Jan 2014, 4 : 47 pm
Revolusi industri 4.0
Menperin, Airlangga Hartarto

JAKARTA-Pemerintah diminta memaksimalkan pasar dalam negeri, khususnya mengantisipasi berbagai krisis global yang terjadi.

Alasannya, pertumbuhan permintaan pasar dalam negeri pada tahun 2014 sekitar 10-20%.

“Khususnya untuk barang-barang kebutuhan pokok, industri tekstil, dan elektronik. Utamanya, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto, di Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Menurut Airlangga, langkah-langkah strategis dan fokus pada proses serta tujuan, mutlak dilakukan.

Apalagi, kontraksi perekonomian yang terjadi di berbagai negara, mendorong negara-negara produsen barang-barang tersebut melakukan ekspor besar-besaran ke seluruh dunia.

Lebih jauh katanya, Indonesia menjadi salah satu destinasi favorit dalam mencapai target penjualan produk tersebut.

“Ini peluang, sekaligus ajang pembuktian bagi industri tanah air untuk memenuhi permintaan domestik,” ucapnya.

Sebab, sambung Ketua umum Asosisasi Emiten Indonesia ini, jika industri dalam negeri tak mampu memenuhinya, dipastikan konsumen akan memilih produk impor.

“Dan kalau ini yang terjadi, maka defisit perdagangan kita semakin tinggi,” ujarnya.

Airlangga mengingatkan pemerintah cepat menangkap peluang itu dengan cermat.

Untuk itu kerjasama pemerintah dengan kalangan dunia usaha wajib ditingkatkan sehingga produk-produk yang dihasilkan bernilai jual tinggi.

Pada bagian ini, lanjut dia, pemerintah harus menyusun perencanaan, langkah-langkah teknis hingga evaluasinya.

Sehingga pada saat yang ditentukan, setiap wilayah dengan komoditas unggulannya, bisa menghasilkan nilai tambah bagi negara. Artinya, harus ada stick and carrot untuk mendorong percepatan pencapaian target yang diharapkan.

Dan juga, ujarnya, pemerintah dapat mengendalikan tingkat inflasi dari aktivitas impor yang selama ini terjadi.

“Kalau memang suatu wilayah tidak berhasil mengembangkan komoditasnya secara optimal sesuai perencanaan, maka pemerintah harus berani memindahkan lokasi dan komoditas tersebut ke wilayah lain,” imbuhnya.

Pemerintah juga harus terus menjaga dan memenuhi permintaan negara-negara yang menjadi pasar tujuan ekspor produk Indonesia.

Selain itu, upaya mengembangkan pasar tujuan ekspor baru ke Afrika Selatan, Amerika Latin, dan beberapa negara lainnya di Eropa, terus digenjot.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Per Kuartal III-2021, Laba Bersih BSDE Naik 154% Jadi Rp930,78 Miliar

JAKARRA-PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melaporkan, selama sembilan bulan

RUU Advokat Tekankan Soal Kemandirian

JAKARTA-Rancangan Undang-Undang (RUU) Advokat ini merupakan RUU yang paling banyak