Pasar Modal Indonesia 2014 Menarik

Monday 18 Nov 2013, 7 : 36 pm
by

JAKARTA-Citi Country Officer Indonesia Tigor M. Siahaan mengaku optimisme terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia. Pasar modal di tahun 2014 akan sangat menarik sehingga membuka banyak peluang investasi.  “Pasar modal kita masih prospektif dan sangat menjanjikan,” ujar  Tigor disela-sela seminar “Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2014” di Jakarta, Senin (18/11).

Seminar ini diselenggarakan Citi Indonesia  dengan menghadirkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida.

Menurut Siahaan, tren investasi masih sangat baik.  Ini terlihat dari banyak nasabah multinasional dan lokal Citi yang merasa bahwa investasi di Indonesia masih menguntungkan dan banyak yang ingin melakukan investasi dan akuisisi.

Sementara itu, Nurhaida mengaku produk-produk yang tersedia sebagai pilihan investasi pemodal masih terbatas, baik dari sisi jumlah maupun jenisnya. Di sisi lain jumlah investor pasar modal Indonesia masih sangat kecil, hanya sekitar 0,2% dari jumlah penduduk Indonesia. “OJK merumuskan program khusus terkait pasar modal, antara lain: meningkatkan ketersediaan produk dan jumlah investor, meningkatkan stabilitas dan likuiditas pasar modal, menciptakan kerangka regulasi yang menjamin adanya kepastian hukum, menyediakan infrastruktur yang kredibel serta meningkatkan peran asosiasi di pasar modal,” jelas dia.

Selain membicarakan pasar modal Indonesia, seminar juga membahas tentang Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA). Tujuan FATCA adalah mencegah penghindaran pajak oleh warga negara Amerika Serikat di luar negeri. FATCA merupakan kebijakan Inter-Governmental Agreement (IGA) antara Indonesia-Amerika Serikat

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SBY Bayar Pajak Penghasilan Sebesar Rp 261,79 juta

JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan telah membayar pajak tahun

Seskab: Peringatan Hari Kartini Momentum Perjuangkan Kemajuan Pendidikan

JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengharapkan peringatan Hari