Pasca Berdamai, Tahun Ini TELE Siap Kembali ke Jalur Pertumbuhan

Friday 3 Jun 2022, 1 : 43 am
by
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk

JAKARTA-Usai mencapai kesepakatan berdamai dengan para kreditur PKPU dan obligor, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengaku optimistis untuk kembali ke jalur pertumbuhan, dengan mengandalkan tiga fokus bisnis utama di 2022.

Menurut Presiden Direktur TELE, Lily Salim, mulai tahun ini perseroan akan lebih terkonsentrasi menata bisnis di sub-industri ritel elektronik, usai tercapainya kesepakatan berdamai dengan para kreditur maupun obligor dan saat ini sudah kembali mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha.

“Kami akan kembali bertumbuh, dengan tiga fokus utama yang telah ditekuni, sehingga hal ini berpeluang untuk mengungkit kinerja perseroan pada tahun ini dan masa yang akan datang,” ujar Lily di Jakarta, Selasa (31/5).

Dia merincikan, tiga fokus bisnis tersebut adalah, bisnis voucher dan kartu perdana yang merupakan kegiatan usaha utama TELE, dengan kontribusi mencapai 90 persen terhadap total pendapatan perseroan.

Fokus selanjutnya, distribusi token listrik PT PLN (Persero) dengan kapasitas TELE sebagai distributor tunggal.

“Kami akan menambah mitra untuk token listrik,” imbuhnya.

Sementara itu, fokus bisnis ketiga adalah layanan switching Telkomsel yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi dengan para mitra.

“Sudah ada beberapa calon mitra channel yang menjadi mitra TELE dan sekarang masih menunggu surat persetujuan pengalihan yang diajukan oleh mitra channel kepada TELE,” tutur Lily.

Lily menilai, strategi perseroan dalam menghadapi tantantan bisnis telah membuahkan hasil positif, tercermin dari laporan kinerja keuangan TELE pada Kuartal I-2022.

Dari sisi pendapatan, terjadi lonjakan hingga sebesar 157 persen (year-on-year) menjadi Rp744,5 miliar.

Jumlah pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan voucher mencapai Rp743,37 miliar atau sebesar 99,9 persen dari total pendapatan di Kuartal I 2022.

Seiring dengan peningkatan penjualan, Pada Kuartal I-2022 jumlah beban usaha TELE tercatat sebesar Rp755,2 miliar.

Sedangkan, rugi usaha TELE di Kuartal I-2022 tercatat senilai Rp10,71 miliar atau lebih rendah dibanding rugi usaha pada periode yang sama di 2021 sebesar Rp14,3 miliar.

Adapun rugi bersih di Kuartal I-2022 dapat ditekan menjadi Rp20,9 miliar dari Rp22,6 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Relawan Komodo Dukung Duet Jokowi-Moeldoko

JAKARTA – Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah berhasil memimpin Indonesia selama

Priyono Hadi: Mental Bangsa Dimulai Dari Buku

YOGYAKARTA- Pendidikan mental bangsa dimulai dari buku. Mental bangsa seperti