Pelemahan Rupiah Belum Dimanfaatkan Secara Maksimal

Thursday 20 Aug 2015, 6 : 09 am
by

JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para eksportir , ditandai dengan masih melemahnya kinerja ekspor di bulan Juli 2015. Total ekspor Juli 2015 ternyata masih mengalami penurunan 15,5% (MoM) dan 19,2% (YoY).
Secara rinci jelasnya, kinerja ekspor nonmigas pada Juli 2015 tercatat sebesar USD 10,0 miliar, turun 17,2% (MoM) dan 14,1% (YoY).
Sementara di sisi migas, kinerja ekspornya tercatat USD 1,4 miliar, turun 1,3% (MoM) dan 43,0% (YoY). Kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara utama di bulan Juli 2015 berkontribusi besar menekan nilai ekspor nonmigas. “Penurunan terbesar dialami ekspor nonmigas ke Australia, Belanda, dan Singapura.
Sementara, selama Januari-Juli 2015 pertumbuhan ekspor nonmigas yang masih tumbuh positif antara lain Arab Saudi, Vietnam, India, Malaysia, dan Korea Selatan,” ujarnya.
Kinerja ekspor bulan Juli 2015 dibandingkan Juli 2014 menunjukkan terjadinya penurunan pada seluruh sektor, baik sektor pertanian, sektor industri, sektor migas, dan sektor pertambangan dengan penurunan masing-masing sebesar 7,2%; 16,4%; 43,0%; dan 3,9%.
Namun demikian, secara kumulatif selama Januari-Juli 2015 kinerja ekspor sektor pertanian memperlihatkan kenaikan tipis sebesar 0,02% dibandingkan periode yang sama tahun 2014, di tengah pelemahan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian yang naik signifikan antara lain jagung (HS 10) (985,4%); kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) (23,3%); serta kakao (HS 18) (4,0%). “Sektor-sektor lainnya mengalami pelemahan dengan rincian sektor migas yang turun signifikan adalah minyak mentah (-25,4%), hasil minyak (-20,4%), dan gas (-22,5%),” ucapnya.
Sedangkan sektor tambang yang turun signifikan yaitu batubara (-22,2%). Di sisi lain, sektor industri yang turun signifikan antara lain CPO (-7,9%), berbagai produk kimia (-35,8%), dan bahan kimia organik (-34,9%). Barang-barang rajutan; mesin/peralatan listrik; serta kayu dan barang dari kayu merupakan produk-produk ekspor yang mengalami peningkatan sangat signifikan pada Juli 2015 (YoY) dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 36.336,6%; 2.994,3%; dan 204,9%. “Di sisi lain, kinerja ekspor secara kumulatif Januari-Juli 2015 untuk produk bijih, kerak, dan abu logam; perhiasan; serta kopi, teh, dan rempah mengalami kenaikan tertinggi masing-masing sebesar 482,6%; 24,3%; dan 23,3% (YoY),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pertamina Targetkan Laba Bersih US$3,44 Miliar di 2014

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih perusahaan sebesar US$3,44 miliar
ruu ebt

Pemerintah Didesak Segera Serahkan DIM RUU EBET

JAKARTA-Kalangan DPR sangat menyayangkan Surat Presiden (Surpres) terkait Rancangan Undang-undang