Pemerintah Akselerasi Pertumbuhan Industri Kendaran Listrik Dalam Negeri

Wednesday 28 Aug 2019, 10 : 23 pm
by
NEDO
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menjajal sepeda motor listrik terkait kerja sama antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), Rabu (28/8).

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) melakukan sinergi untuk proyek percontohan yang dinamakan “The Demonstration Project To Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle And Mobile Battery Sharing”.

Kesepakatan ini sebagai salah satu langkah strategis dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

“Dalam pilot project ini akan dilaksanakan demontrasi dan studi kendaraan listrik yang akan dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Provinsi Bali,” kata Direktur Jenderal Industri, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika(ILMATE) Kemenperin, Harjanto di Jakarta, Rabu (28/8).

Dirjen ILMATE menjelaskan, proyek demontrasi kendaraan listrik akan dilakukan melalui skema leasing kepada konsumen langsung (skema business to consumer) serta oleh pelaku bisnis (business to business), dengan melibatkan 300 unit motor listrik (EV Bike), 1000 unit baterai, 40 unit Baterai Exchanger Station (BEx Station) dan 4 unit mobil listrik (Mikro EV).

Demontrasi ini juga melibatkan GOJEK dan GRAB yang akan mewakili pengguna motor listrik.

Keterlibatan GRAB dan GOJEK untuk mengakselerasi peningkatan penggunaan kendaraan listrik, karena kedua perusahaan tersebut mempunyai puluhan juta pengguna aktif dan ratusan ribu mitra pengemudi.

“Proyek demontrasi kendaraan listrik tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kendaran listrik tetapi juga untuk mendorong tumbuhnya pasar sebagai basis pengembangan industri kendaraan listrik didalam negeri,” jelasnya.

Langkah strategis ini diperkuat dengan studi tentang kendaraan listrik oleh institusi R&D Indonesia, yang terdiri dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Udayana, Universitas Indonesia dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin.

Studi tersebut mencakup technical performance, customer acceptance, industrial and social impact serta bertujuan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.

“Hasil studi ini sebagai masukan bagi Pemerintah untuk merumuskan kebijakan percepatan industri sepeda motor listrik di Indonesia, terutama untuk mewujudkan targetroadmap Making Indonesia 4.0 untuk menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) baik untuk pasar domestik dan ekspor pada tahun 2030,” papar Harjanto.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gusur Warga, Pemkot Tangerang Bisa Dituding Langgar Konstitusi

JAKARTA-DPR memperingatkan kebijakan Pemkot Tangerang yang main gusur warga Panunggangan
ZYREX

Laba Bersih ZYRX 1Q2023 Merosot 48,96%

JAKARTA-PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) Sepanjang tiga bulan pertama