Pemerintah Hadapi Konsolidasi Politik Yang Rumit

Wednesday 8 Jul 2015, 3 : 21 pm
mahfudzshiddiq.com

JAKARTA-Rencana Presiden Jokowi mereshuffle kabinet dinilai sebagai langkah menambah runyam persoalan konsolidasi politik elit, karena krisis ekonomi siap menghadang. “Presiden sedang dihadapkan pada realitas modal politik awal yang makin terfragmentasi. Sementara konsolidasi perlu tambahan elemen lainnya,”  kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Shidiq dalam keterangan tertulisnya pada wartawan di Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Kehidupan politik negeri ini kata Mahfudz, memang tak sesederhana yang dibayangkan sebagian orang. Alih-alih mengembangkan, yang ada dan sudah terbangun pun bisa berantakan.

Memadukan dua kepentingan dalam reshuffe, yaitu konsolidasi politik elit dan mengelola persoalan ekonomi menurut Mahfudz, jelas sangat sulit dan rumit. ”Memadukan keduanya absolutely very complicated. Di mana secara kalkulatif, hanya tersedia waktu 6 bulan ke depan bagi Presiden untuk menuntaskan agenda konsolidasi politik elit. Jika tidak, maka bisa red alert atau lampu merah!,” tambahnya.

Bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah karakter pemimpin nasional sebagai  seorang yang bisa menggalang solidaritas dan pemimpin untuk semua atau solidarity maker dan leader for all. “Dia akan bicara tentang persoalan nyata bangsa ini. Ketika kita sedang menghadapi dua persoalan besar, di sekeliling sedang mengintai (sambil bekerja) kekuatan-kekuatan besar yang berhajat menguasai negeri ini,” tuturnya.

Untuk itu saat ini kata Mahfudz, Presiden butuh 3 instrumen kekuatan yaitu aktor keamanan negara yang kuat, aktor elit politik yang tanggap, dan aktor teknokratik yang cerdas. Presiden bersama ketiga instrumen aktor tersebut bahu-membahu dalam mengelola entitas bisnis/ekonomi, psikologi massa dan dunia internasional.

“Orientasinya hanya satu: Kepentingan Nasional. Buang jauh kepentingan personal dan juga kepentingan partai/kelompok. Permainan kekuasaan atau power game yang tak kunjung selesai, bukan hanya akan melumat pemimpinnya, tapi juga akan bisa mengorbankan rakyatnya. Karena itu mari kita taqarrub – mendekatkan diri kepada Allah, agar Allah menganugerahkan kejujuran dan kecerdasan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Longgarkan Cicilan, Summarecon Genjot Penjualan Rumah

JAKARTA-PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berupa menggenjot penjualan rumah. Salah

80% Rakyat Indonesia Belum Merdeka Sepenuhnya

PALEMBANG-Potensi sumber daya alam (SDA) Indonesia sangat besar dan kaya.