Pemerintah Maksimalkan Pemanfaatan EBT

Wednesday 11 May 2022, 5 : 48 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan (EBT) di  pembangkit listrik, untuk mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, melalui keterangan tertulis dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5/2022).

“Tahun 2060 kapasitas pembangkit energi baru terbarukan bisa mencapai 587 gigawatt. Kontribusi pembangkit listrik ini akan didominasi oleh tenaga surya, air, dan biomassa,” kata  Ego Syahrial.

Menurut Ego, alasan pemerintah menjadikan ketiga sumber EBT itu sebagai andalan lantaran Indonesia memiliki potensi besar terutama di luar Jawa.

Dalam proyeksi Kementerian ESDM pada 2060, rencana kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 361 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 83 gigawatt, dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBio) sebesar 37 gigawatt.

Adapun sumber-sumber energi baru terbarukan lainnya yang juga dipakai adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 39 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 35 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sebesar 18 gigawatt, hingga pembangkit listrik tenaga arus laut sebesar 13,4 gigawatt.

Ego menuturkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan yang hampir 600 gigawatt itu tidak akan terwujud, bila Indonesia tidak berhasil menyambungkannya dengan teknologi super grid dan smart grid.

Kedua teknologi itu merupakan kunci meningkatkan penetrasi energi baru terbarukan yang menghubungkan listrik di setiap pulau di Indonesia.

Super grid adalah jaringan transmisi area luas yang umumnya lintas benua atau multinasional.

Jaringan ini memungkinkan perdagangan listrik dalam jumlah besar melintasi jarak yang jauh.

Sedangkan smart grid merupakan inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, komputer, dan siber untuk dapat melakukan pengendalian dan pengoperasian sistem tenaga listrik dalam menyalurkan tenaga listrik.

“Kami ingin menyambung seluruh koneksi di Kalimantan dan Sulawesi, untuk selanjutnya cita-cita kami adalah di bagian timur Indonesia karena di situ adalah sumber dari EBT,” kata Ego.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perdagangan Hari ini, Simak Enam Saham Jagoan BNI Sekuritas

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir

Dekati Pilpres 2019, OSO Prediksi Rupiah Cenderung Menguat

JAKARTA-Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr H Oesman Sapta